androidvodic.com

Pemerintah Indonesia Kutuk Aksi Ekstremis Israel Bakar Markas Besar UNRWA di Yerusalem - News

Laporan Reporter News, Reza Deni

News, JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran markas besar PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Yerusalem yang dilakukan pemukim ekstremis Israel.

Pemerintah RI pun meminta PBB agar mendesak Israel bertanggung jawab atas aksi pembakaran itu.

"Kekerasan tersebut terjadi di depan mata polisi Israel di wilayah kependudukan," demikian bunyi keterangan dari Kementerina Luar Negeri RI, Jumat (10/5/2024).

Pembiaran tersebut tak dapat diterima dan membuktikan Israel bertanggung jawab atas kekerasan yang dilakukan.

"Peristiwa tersebut tak dapat diterima karena menyanhkut Markas Badan PBB yang bergerak di bidang kemanusiaan dan menciptakan preseden sangat buruk terhadap keselamatan dan keamanan gedung, serta personel PBB dan misi kemanusiaan lainnya," tulis keterangan tersebut.

Pemerintah RI menyebut peristiwa itu menambah daftar panjang kekerasan, pendudukan ilegal, dan berbagai pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel.

Baca juga: Zaytoun di Gaza Membara, Al Qassam Hancurkan Tank Merkava Israel, IDF Kena Jebak di Terowongan

"Dewan Keamanan PBB harus segera bergerak meminta pertanggung jawaban Israel atas kejahatan dan pelanggaran-pelanggaran hukum yang terus dilakukkanya," katanya.

"Saat DK PBB, terutama negara pemegang veto, menunjukkan kepemimpinan dan kebijaksanaannya demi keadilan, kemanusiaan, dan perdamaian," pungkasnya.

Sebelumnya, Pemukim Israel telah membakar perimeter markas besar UNRWA di Yerusalem Timur.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini pada Kamis (9/5/2024) melalui akun X.

Baca juga: Pertempuran Jarak Dekat Israel dan Hamas di Rafah hingga Jet Tempur Zionis Hajar 40 Sasaran di Gaza

Lazzarini mengatakan, ini bukan pertama kalinya pemukim Israel melakukan serangan ke markas besar UNRWA.

“Malam ini, warga Israel dua kali membakar perimeter Markas Besar UNRWA di Yerusalem Timur yang diduduki," kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini pada X, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Saat insiden ini terjadi, diketahui bahwa para staf dan Lazzarini berada di markas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat