androidvodic.com

Pria Aljazair Hilang Sejak Tahun 1998, Ternyata Disandera di Ruang Bawah Tanah Tetangganya - News

News - Seorang pria asal Aljazair bernama Omar bin Omran dilaporkan hilang pada tahun 1998 selama perang saudara yang melanda negara itu.

Awalnya, keluarga berasumsi Omah telah dibunuh.

Yang mengejutkan, 26 tahun kemudian, Omar ditemukan hidup di ruang bawah tanah tetangganya yang hanya berjarak 200 meter dari tempatnya tinggal.

BBC melaporkan, Omar menghilang dari kampungnya di Djelfa, Aljazair saat masih usia remaja.

Pria itu kini berusia 45 tahun, ditemukan pada Minggu (12/5/2024).

"Pada tanggal 12 Mei pukul 20.00 waktu setempat, (mereka) menemukan korban, Omar bin Omran, berusia 45 tahun, di ruang bawah tanah tetangganya, BA yang berusia 61 tahun," papar pejabat pengadilan Aljazair, dikutip dari Al Jazeera.

Pihak berwenang telah menangkap seorang pria berusia 61 tahun yang dicurigai mengurung Omar di ruangan tersebut.

Sebelum berhasil ditangkap, pria itu bahkan sempat mencoba melarikan diri, 1 News melaporkan.

Tampaknya, Omar dikurung di kandang domba yang ditutupi jerami oleh pria tersebut.

Kementerian lantas meluncurkan penyelidikan atas kejahatan yang terbilang keji tersebut.

Omar juga menerima perawatan medis dan psikologis setelah terkurung di ruangan itu.

Baca juga: Pengakuan Pria Aljazair yang Ditemukan di Rumah Tetangga setelah Hilang 26 Tahun: Dimantrai Penculik

Penculikan Omar tersebar di jejaring media sosial setelah saudara laki-lakinya mengunggah informasi tentangnya, di tengah dugaan perselisihan warisan keluarga.

Ibunda Omar telah meninggal pada 2013 silam.

Kala itu, keluarga meyakini, Omar kemunginan besar juga telah meninggal dunia mengingat begitu lamanya ia hilang.

Keluarga-keluarga tersebut mengangkat foto orang yang mereka cintai yang hilang di tengah perang saudara di Aljazair, selama demonstrasi mingguan di Aljir pada bulan September 1998.
Keluarga-keluarga tersebut mengangkat foto orang yang mereka cintai yang hilang di tengah perang saudara di Aljazair, selama demonstrasi mingguan di Aljir pada bulan September 1998. (Tangkap Layar Twitter/X/AFP)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat