androidvodic.com

Tuai Kecaman, Israel Batal Tutup Siaran Langsung Associated Press di Gaza, Sempat Sita Kamera - News

News - Israel mengembalikan peralatan penyiaran milik Kantor Berita Associated Press setelah menyitanya di Israel selatan.

Israel sebelumnya juga sempat menutup siaran langsung Associated Press di Gaza.

Kini, Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi telah membatalkan keputusan tersebut.

Pasalnya, keputusan Israel menutup siaran langsung kantor berita Amerika Serikat (AS) itu, menyebabkan meningkatnya tekanan internasional.

Shlomo Karhi mengatakan, peralatan tersebut disita karena melanggar Undang-undang media baru dengan menyediakan gambar untuk disiarkan di jaringan Al Jazeera yang berbasis di Qatar, yang telah dilarang.

"Karena Kementerian Pertahanan ingin memeriksa masalah siaran dari lokasi-lokasi ini di Sderot mengenai risiko bagi pasukan kita, saya sekarang telah memerintahkan untuk membatalkan operasi dan mengembalikan peralatan ke agen AP, sampai keputusan berbeda dibuat oleh Kementerian Pertahanan," katanya, Rabu (22/5/2024), dilansir BBC.

Karhi pun mengklaim gambar-gambar yang diduga dibagikan Associated Press menyebarkan posisi pasukan Israel.

"Posisi pasukan kami di Jalur Gaza utara dan menempatkan mereka dalam risiko sesuai dengan pendapat keamanan dan keputusan pemerintah," jelasnya.

Respons atas Langkah Israel

Gedung Putih menyatakan keprihatinannya atas keputusan Israel sebelumnya.

Sementara itu, Asosiasi Pers Asing mengatakan mereka khawatir dengan “serangkaian langkah mengerikan terbaru yang dilakukan pemerintah Israel untuk membungkam media”.

Baca juga: Pasukan Israel yang Menyamar Serbu Kamp Jenin Tepi Barat, Menembaki Siapapun yang Bergerak di Jalan

PBB juga mengecam tindakan Israel tersebut dan menyebutnya “mengejutkan”.

Wakil Presiden AP, Lauren Easton, mengatakan pihaknya mengecam keras tindakan pemerintah Israel.

Diberitakan AP News, Pemerintah Israel membalikkan keadaan beberapa jam setelah memblokir video langsung Gaza dari organisasi berita tersebut.

Israel menghadapi kritik yang meningkat karena mengganggu jurnalisme independen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat