androidvodic.com

Rusia: Perang Nuklir Bisa Terjadi Jika AS Lakukan Ini di Ukraina - News

News -- Rusia memperingatkan ke Amerika Serikat, bahwa perang dunia ketiga atau perang nuklir bisa dipicu dari campur tangan langsung negeri Paman Sam di Ukraina.

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan AS secara otomatis memicu perang dunia ke-3 jika mereka menyerang pasukan Vladimir Putin yang berada di Ukraina.

Medvedev yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia menyatakan hal itu menjawab Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski mengklaim Washington mengancam akan melakukan serangan serupa jika Rusia menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

Baca juga: Pejabat AS Ramai-Ramai Minta Ukraina Diizinkan Serang Wilayah Rusia, Kremlin Mencak-Mencak

Dikutip dari Russia Today, Minggu (26/5/2024) Nedvedev di X mengatakan,"Tampaknya (Sikorsy) telah memutuskan untuk menakut-nakuti majikannya.”

Ia membandingkan Menlu Polandia dengan AS dimana Sikorski dianggap banyak omong. Sementara Washington sangat berhati-hati dan tidak menyampaikan ancaman terhadap Rusia.

“Orang Amerika yang mencapai target kami berarti memulai perang dunia, dan Menteri Luar Negeri, bahkan dari negara seperti Polandia, harus memahami hal itu,” tambah Medvedev.

Sebelumnya Presiden Polandia Andrzej Duda bulan lalu, ketika ia mengatakan negaranya akan bersedia menjadi tuan rumah senjata nuklir AS jika ditawarkan kesempatan seperti itu berdasarkan mekanisme pembagian NATO.

Medvedev memperingatkan jika terjadi perang nuklir maka Polandia pun bakalan terkena imbasnya.

“Warsawa tidak akan ketinggalan, dan pasti akan mendapat bagian dari abu radioaktif. Apakah ini adalah hasil yang benar-benar diinginkan oleh kepemimpinan Polandia?," ucap Nedvedev.

Baca juga: Rusia Pamer Kekuatan, Putin akan Bahas Latihan Nuklir Fase 2 dengan Belarusia

Minta Izinkan Ukraina Ukraina Serang Wilayah Rusia

Sebelumnya Ketua DPR AS Mike Johnson bilang negaranya mesti memberi izin agar bahwa negaranya harus mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan senjata buatan Washington.

“Mengizinkan Ukraina melancarkan perang yang seperti keinginan,” kata Johnson, dikutip dari VOA beberapa hari lalu.

Ukraina memang mendesak AS agar mencabut larangan penggunaan senjata AS untuk menyerang target di wilayah Rusia.

Mantan pemimpin Rusia Dmitry Medvedev, sekutu Presiden Putin yang kini menjadi wakil ketua dewan keamanan negara itu, bertemu dengan anggota staf selama kunjungannya ke perusahaan industri militer NPO Mashinostroyenia di Reutov, di luar Moskow, pada 25 April 2023.
Mantan pemimpin Rusia Dmitry Medvedev, sekutu Presiden Putin yang kini menjadi wakil ketua dewan keamanan Rusia (Yekaterina SHTUKINA /SPUTNIK/AFP)

“Mereka (Ukraina) harus bisa melawan balik. Dan saya pikir kita berusaha untuk mengontrol setiap detail upaya itu, tidak ada kebijakan bagus buat kita,” katanya dalam acara VOA Wednesday.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan bahwa cara terbaik melawan Rusia adalah dengan menyerang sasaran militer di Rusia.

Dikutip Pravda dari X, Kuleba mengatakan bahwa Kiev mesti mendapat lebih banyak sistem pertahanan udara dan izin menyerang wilayah Rusia.

“Mitra-mitra Ukraina dapat melakukan dua hal untuk mencegah serangan-serangan ini. Pertama, memberi Ukraina lebih banyak Patriot dan sistem pertahanan udara lainnya. Kedua, mengizinkan Ukraina menembak jatuh pesawat militer Rusia sebelum mereka menjatuhkan bom di Kharkiv (Kharkov) dan kota-kota [Ukraina] dan berpenduduk padat lainnya. daerah," tulis Kuleba di X.

Dalam postingan setelah serangan Rusia terhadap hipermarket Epicentr di Kharkiv pada tanggal 25 Mei, Kuleba mengatakan bahwa pemimpin Rusia Vladimir Putin dapat mengatakan apa pun yang dia inginkan, namun tindakannya lebih keras daripada kata-kata.

“Mitra-mitra Ukraina dapat melakukan dua hal untuk mencegah serangan-serangan ini. Pertama, memberi Ukraina lebih banyak Patriot dan sistem pertahanan udara lainnya. Kedua, mengizinkan Ukraina menembak jatuh pesawat militer Rusia sebelum mereka menjatuhkan bom di Kharkiv dan kota-kota [Ukraina] dan berpenduduk padat lainnya. daerah," tulis Kuleba di X.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat