Menhan China: Beijing Siap Hentikan Kemerdekaan Taiwan - News
News - Menteri Pertahanan China Dong Jun mengatakan dalam forum keamanan di Singapura bahwa militer Beijing siap menghentikan kemerdekaan Taiwan bahkan jika secara paksa.
Mengutip ABC.net.au, pernyataan itu diucapkan Dong Jun pada Dialog Shangri-La di Singapura, Minggu (2/6/2024).
“Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok selalu menjadi kekuatan yang tidak dapat dihancurkan dan kuat dalam membela penyatuan tanah air, dan akan bertindak tegas setiap saat untuk mengekang kemerdekaan Taiwan dan memastikan bahwa upayanya tidak akan pernah berhasil," kata Dong Jun di forum tersebut.
“Siapa pun yang berani memisahkan Taiwan dari China akan hancur berkeping-keping dan menderita kehancurannya sendiri.”
Dong juga memperingatkan adanya batasan dalam pengekangan Beijing di Laut Cina Selatan, di mana China kerap terlibat dalam konfrontasi dengan kapal-kapal Filipina.
"China telah cukup menahan diri dalam menghadapi pelanggaran hak asasi manusia dan provokasi, namun hal ini ada batasnya,” tambahnya.
![Mantan komandan Angkatan Laut Tiongkok, Dong Jun](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mantan-komandan-angkatan-laut-tiongkok-dong-jun.jpg)
Kata ahli
Pakar keamanan nasional Profesor Rory Medcalf menyebut pidato Dong Jun tersebut sebagai pidato yang paling mengintimidasi yang pernah dia dengar dari perwakilan China dalam 20 tahun terakhir.
“Ada beberapa pernyataan yang sangat tajam, mengancam Taiwan dan Filipina, dan saya pikir banyak penonton yang merasa bahwa ini adalah tingkat intimidasi baru,” kata Medcalf.
Meskipun ia tidak menafsirkan retorika Dong Jun sebagai tanda bahwa aksi militer akan segera terjadi, Medcalf mengatakan bahwa komentar tersebut sangat mengandung kekerasan dan menciptakan ambiguitas yang menakutkan dalam istilah agresi China.
“Secara tradisional, China mengatakan bahwa garis merah untuk tindakan militer terhadap Taiwan adalah 'kemerdekaan,' dan para pengamat selalu berasumsi bahwa deklarasi kemerdekaan resmi oleh Taiwan akan menjadi garis merah."
“Tetapi apa yang dia katakan sekarang adalah bahwa ada semacam pendekatan bertahap menuju kemerdekaan yang dilakukan oleh kepemimpinan baru Taiwan,” katanya.
Baca juga: Taiwan Siaga Tinggi, Kerahkan Jet Tempur dan Rudal Tempur Hadapi Kepungan China
Ketegangan AS-China
Sebelumnya, Dong Jun juga menyerukan pertukaran militer yang lebih besar dengan AS.
“Kami selalu terbuka untuk pertukaran dan kerja sama, namun hal ini mengharuskan kedua belah pihak untuk saling bertemu,” kata Dong Jun setelah pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada hari Jumat.
Ini merupakan perundingan tatap muka substantif pertama dalam 18 bulan antara para menteri pertahanan kedua negara tersebut.
China membatalkan komunikasi militer dengan Amerika Serikat pada tahun 2022 sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS saat itu Nancy Pelosi ke Taiwan.
China juga marah atas semakin dalamnya hubungan pertahanan Amerika Serikat di Asia-Pasifik, khususnya dengan Filipina, dan penempatan kapal perang dan jet tempur secara rutin di Selat Taiwan dan Laut Cina Selatan.
Beijing memandang hal ini sebagai bagian dari upaya AS selama puluhan tahun untuk membendungnya.
Kedua belah pihak sepakat setelah pertemuan puncak antara pemimpin China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden pada November lalu untuk memulai kembali perundingan militer tingkat tinggi, termasuk mengenai operasi militer di dekat Taiwan, Jepang, dan di Laut Cina Selatan.
(News, Tiara Shelavie)
Terkini Lainnya
Menteri Pertahanan China Dong Jun mengancam siapapun yang mendukung kemerdekaan Taiwan, akan menghadapi kerusakannya sendiri.
Iran: Siapa Akan Menangkan Pemilu Presiden Putaran Kedua?
Kata ahli
Ketegangan AS-China
BERITA REKOMENDASI
WN China Operator Scam Online Ditangkap Bareskrim Polri di Bandung
BERITA TERKINI
berita POPULER
Hamas Kemukakan Ide Baru untuk Akhiri Perang: Jaminan Internasional hingga Penarikan Bertahap IDF
Gertak Barat, Putin: Kami Siap Perang Jika NATO Senggol Kawasan Perbatasan
17.300 Hektar Lahan di Israel Utara Hangus Kena Rudal Hizbullah sejak Oktober 2023
Jejak Karir Keir Starmer, Mantan Pengacara yang jadi PM Inggris 2024 Lengserkan Posisi Rishi Sunak
Erdogan Bakal Nonton Perempat Final Euro 2024 Turki Vs Belanda di Jerman