androidvodic.com

Pakar Yordania Ungkap Niat Terselubung Israel-AS Soal Koridor Netzarim dan Dermaga Gaza - News

News - Pakar ekonomi asal Yordania, Amer Al-Shobaki mengungkapkan niat terselubung dari Israel atas penguasaan Koridor Netzarim dan pembangunan dermaga apung buatan Amerika Serikat (AS) di lepas pantai Gaza.

Menurutnya, dua manuver Israel-AS tersebut saling terkait dan mengindikasikan ada motif ekonomi. 

“Kontrol pasukan pendudukan Israel (IDF) atas koridor (Netzarim) ini dan pembukaan kembali koridor ini setelah sekitar 20 tahun menarik diri dari wilayah ini menunjukkan niat mereka (IDF) untuk segera melaksanakan proyek-proyek ekonominya," kata dia dilansir Khaberni, Senin (3/6/2024).

Baca juga: Jenderal Mesir Soal Pelabuhan Gaza: Sampulnya Kemanusiaan, Dalamnya Penuh Intrik Kotor AS-Israel

Israel, kata dia, berniat mengeksploitasi sumber daya geografis Gaza dan pengendalian gas Gaza, terutama yang ada di ladang Gaza Marine 1 dan 2 yang saat ini berada di bawah kendali Otoritas Palestina.

Gaza Marine adalah ladang gas alam yang terletak 36 kilometer (22 mil) di lepas pantai Jalur Gaza pada kedalaman 610 meter.

Ladang ini diperkirakan menampung 32 miliar meter kubik gas alam dan dilengkapi dengan ladang yang lebih kecil yang menampung sekitar tiga miliar meter kubik gas di dekat wilayah perairan Palestina dan Israel.

Baca juga: Israel Ingin Kuasai Gaza Sepenuhnya Bukan Gegara Hamas Tapi Stok Gas Alam Melimpah di Gaza Marine?

Peta Gaza Marine, wilayah lepas pantai di Gaza yang terletak sekitar 36 kilometer dari bibir pantai. Wilayah lepas pantai itu disebutkan kaya akan cadangan gas bumi.
Peta Gaza Marine, wilayah lepas pantai di Gaza yang terletak sekitar 36 kilometer dari bibir pantai. Wilayah lepas pantai itu disebutkan kaya akan cadangan gas bumi. (sputnik)

"Namun dengan mulai munculnya niat tersembunyi Amerika-Israel mengendalikan gas Gaza, hal ini menjadi persoalan, terutama karena pendapatan gas ini diperkirakan setiap tahunnya sebesar 3 miliar dolar jika diekstraksi, dipompa, dan diekspor setelah menghubungkannya ke jaringan gas Israel melalui pipa ke benua Eropa dan rencana ini jelas dari proposal platform yang disajikan oleh menteri luar negeri pendudukan di Uni Eropa,” papar Al-Shoubaki.

Dia menambahkan, salah satu proyek ekonomi yang dicita-citakan Israel jika menguasai geografi Gaza adalah menghilangkan bahaya dari milisi perlawanan di koridor ekonomi yang diusulkan AS tersebut.

Blueprint-nya adalah, AS dikatakan ingin mengintegrasikan Israel dengan negara-negara di kawasan dan memberikan keuntungan bagi Israel.

Ini menjawab kenapa AS ngotot sekali normalisasi Israel dan negara-negara di kawasan Arab segera terjadi.

Dengan penguasaan ladang gas ini, Israel bisa menjadi preferensi dalam memfasilitasi ekspor minyak, gas, dan hidrogen antara Semenanjung Arab, India, dan Eropa.

Selain itu, jalur pasokan ini akan menjadi penjegal bagi proyek global belt and road initiative Tiongkok yang bisa jadi kemunduran telak bagi AS di panggung ekonomi dunia.

"Niat AS-Israel ini juga akan menjadi pukulan terhadap perekonomian Mesir, yang sangat bergantung pada biaya transit dari Terusan Suez. Dan masalah ini tidak akan berhenti kecuali Mesir mendapat pembagian pendapatan sebesar 50 persen 10,25 miliar dolar per tahun," katanya.

Israel diprediksi akan mulai memakai “Terusan Ben Gurion”, yang akan menjadi alternatif Terusan Suez dan memfasilitasi jalur melalui terusan yang menghubungkan Laut Merah dan Mediterania Laut, dengan kelayakan ekonomi yang mungkin tidak melebihi 5 tahun dengan memulihkan biaya yang mungkin dikeluarkan untuk membangun terusan baru ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat