androidvodic.com

Penjabat Iran Tolak Usulan Perjanjian Gencatan Senjata yang Diusulkan Biden - News

News - Ali Bagheri Kani dengan tegas menolak proposal gencatan senjata yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

"Jika Amerika jujur, maka alih-alih mengusulkan rencana atas nama gencatan senjata, mereka harus mengambil satu langkah, yaitu mengakhiri semua bantuan kepada entitas Israel," kata Bagheri Kani dalam konferensi pers di Kedutaan Iran di Beirut.

Ia melanjutkan, ketika bantuan dari entitas Israel dipotong, mereka tidak akan lagi punya kemampuan untuk melanggengkan kejahatan di Palestina dan perang akan berakhir.

Pria yang saat ini menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Iran tersebut menempati posisinya sekarang karena menggantikan Hossein Amirabdollahian, yang tewas dalam kecelakaan helikopter bersama Presiden Iran Ebrahim Raisi bulan kemarin.

Bagheri Kani bertemu dengan timpalannya dari Lebanon Abdallah Bouhabib serta Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri dan Perdana Menteri sementara Najib Mikati.

Dia juga bertemu dengan faksi-faksi Palestina dan lainnya, namun menolak memberikan informasi lebih lanjut sampai pernyataan resmi dirilis.

Bouhabib mengatakan Lebanon ingin menghindari perang yang lebih luas dan mencari “solusi berkelanjutan yang mengembalikan ketenangan dan stabilitas di Lebanon selatan.”

Selama kunjungan ke Beirut pada Senin (3/6/2024) kemarin, ia juga memperingatkan agar Israel berhenti melancarkan perang terhadap Lebanon.

"Israel akan berada dalam rawa jika melancarkan perang habis-habisan di Lebanon melawan Hizbullah, negara yang ia gambarkan sebagai tempat lahirnya perlawanan," ungkapnya.

Bagheri Kani dijadwalkan mengunjungi negara tetangga Suriah pada hari Selasa (4/6/2024).

Sementara Israel berpendapat bahwa sayap militer Hamas dan kemampuan untuk memerintah daerah kantong Palestina harus dihancurkan agar perang berakhir.

Baca juga: Demi Gencatan Senjata di Gaza, AS Desak Israel-Hamas dan Jalin Hubungan dengan Negara Arab-Muslim

Para meditator regional Qatar dan Mesir telah mendesak kedua belah pihak untuk mendukung proposal tersebut.

Teheran dikenal sebagai pendukung utama kelompok militan Palestina di Jalur Gaza.

Iran mendukung sejumlah faksi bersenjata di wilayah tersebut, dimana kelompok militan Syiah Lebanon, Hizbullah, secara luas dipandang sebagai yang paling kuat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat