androidvodic.com

Tiga Kali Jabat Perdana Menteri India, Bagaimana Isi Kabinet Modi? - News

Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi dilantik untuk masa jabatan ketiga kalinya pada hari Minggu (09/06), setelah memenangkan pemilihan umum dengan hasil yang tak terduga sehingga membuatnya bergantung pada koalisi untuk membentuk sebuah pemerintahan.

Semua mata tertuju pada menteri-menteri yang akan dipilih Modi, yang sampai saat ini masih belum diungkapnya.

Wilayah ibu kota berada dalam penjagaan keamanan yang ketat lantaran seluruh kepala daerah dari penjuru negeri datang menghadiri upacara pengambilan sumpah Modi. Namun, beberapa pimpinan opisisi memutuskan untuk memboikot acara tersebut.

Termasuk para pemimpin dari negara tetangga saingannya, yakni Cina dan Pakistan. Keduanya dilaporkan tidak hadir.

Modi bersumpah untuk "setia pada konstitusi India" dalam pidato penobatannya.

Ia mengaku, beberapa hari belakangan ini "sangat sibuk" lantaran berada "di tengah persiapan pembentukan pemerintahan."

Gagal raup suara, bagaimana nasib partai Modi?

Partai Bharatiya Janata (Bharatiya Janata Party/BJP) pimpinan Modi yang beraliran Hindu-nasionalis telah berkuasa selama satu dekade terakhir. Meskipun para analis memperkirakan BJP bakal menang telak, partai ini gagal mengulangi kesuksesannya seperti pemilu sebelumnya.

Dari 543 kursi di majelis rendah India, sebuah partai atau kelompok partai membutuhkan setidaknya 272 kursi untuk membentuk sebuah pemerintahan.

Untuk memastikan hal ini, BJP telah menjalin kubu yang disebut Aliansi Demokratik Nasional (National Democratic Alliance/NDA) dengan partai-partai daerah sebelum pemilu. Modi telah mengadakan pembicaraan dengan jajaran koalisinya setelah hasil pemilu diumumkan pada 4 Juni 2024, guna memastikan dukungan mereka untuk membentuk pemerintahan.

Namun, kegagalan BJP untuk mendapatkan 272 kursi membuatnya rentan bernegosiasi dalam aliansi tersebut. Dalam politik India, partai koalisi yang lebih besar biasanya dikenal menuntut kursi menteri sebagai bentuk imbalan atas dukungan mereka.

mh/ha (AFP, AP)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat