androidvodic.com

Demi Ikuti Keinginan AS, Israel Akhirnya Memilih Jalan Diplomasi dengan Hizbullah Lebanon - News

News - Penasihat keamanan nasional Israel, Tzachi Hanegbi menyebut negaranya bakal menghabiskan beberapa minggu mendatang untuk menyelesaikan konflik dengan Hizbullah Lebanon.

Untuk menyelesaikan konflik dengan Hizbullah, kata Hanegbi, Israel akan memilih solusi diplomatik.

Pernyataan Hanegbi ini muncul setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken menekan Israel tidak memperpanjang masalah dengan Hizbullah di perbatasan Israel utara.

Dikutip dari Arab News, Hanegbi mengatakan Israel telah berdiskusi dengan para pejabat AS tentang kemungkinan berakhirnya operasi militer Israel yang intens di Gaza akan memungkinkan tercapainya “pengaturan” dengan Hizbullah.

"Kami dan Amerika percaya dan kami akan mendedikasikan waktu berminggu-minggu untuk mencapai kesepakatan," kata Hanegbi.

"Jika tidak ada pengaturan melalui jalur diplomatik, semua orang memahami bahwa harus ada pengaturan melalui cara lain. Untuk saat ini kami lebih memilih fokus pada kampanye diplomatik," lanjutnya.

Hanegbi juga mengatakan Israel sedang berdiskusi dengan Washington mengenai kemungkinan upaya bersama AS, Eropa dan beberapa negara Arab untuk mencari pengganti kekuasaan Hamas di Jalur Gaza.

Sebelumnya, Bliniken meminta Israel untuk tegas perihal rencana pascaperang di Gaza.

Permintaan Blinken ini diutarakan saat dirinya bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel, Yoav Gallant di Washington DC, Senin (24/6/2024).

Tak hanya rencana pascaperang di Gaza, Blinken juga meminta Gallant untuk tidak memperpanjang masalah dengan Hizbullah di perbatasan Israel utara.

"Dia (Blinken) memberi informasi kepada Menteri Gallant tentang upaya diplomatik yang sedang berlangsung untuk memajukan keamanan, pemerintahan, dan rekonstruksi di Gaza selama periode pasca-konflik dan menekankan pentingnya upaya tersebut bagi keamanan Israel," tulis pernyataan Departemen Luar Negeri AS.

Baca juga: Pakar Militer: Hizbullah Lebih Kuat dari Hamas, Akan Sulit Dihancurkan Israel

Washington telah berulang kali mendesak Israel untuk segera menyusun rencana pascaperang di Gaza.

Tak hanya itu, AS juga terus memperingatkan Israel bahwa tidak adanya rencana tersebut bisa memicu pelanggaran hukum dan kekacauan, serta kembalinya Hamas di Palestina.

Seperti yang diketahui, Hizbullah yang didukung Iran mulai menyerang Israel dari utara tak lama setelah serangan kelompok Islam Palestina Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, yang memicu perang di Gaza.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat