Kecam Netanyahu, Ilmuwan Top Barat: Israel-Palestina Dua 'Underdog' yang Diadu Kolonialisme Eropa - News
News – Seorang ilmuwan kenamaan asal Amerika Serikat (AS) bernama Robert Sapolsky mengatakan Israel dan Palestina bagaikan dua “underdog” yang diadu oleh kolonialisme Eropa.
Awalnya Sapolsky menyebut kepemimpinan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang “destruktif” telah menghancurkan setiap peluang perdamaian di Palestina.
Dia sempat meyakini masalah Israel-Palestina bisa diselesaikan lewat perundingan dan dialog. Namun, dia kini pesimistis akan hal itu.
Menurut dia, keputusan dan tindakan Netanyahu didorong oleh “balas dendam emosional”.
Sapolsky berujar keputusan Pengadilan Pidana Internasional (ICC) terhadap Netanyahu bisa dibenarkan. Sebelumnya, ICC telah meminta Netanyahu untuk ditangkap.
“Dan fakta strategisnya bahwa ketika perang ini berakhir, dia (Netanyahu) menghadapi dakwaan pidana atas korupsi. Makin lama perang berlangsung, makin lama dia menghindari pengadilannya,” ujar Sapolsky dikutip dari Anadolu Agency.
![Anak-anak menunggu makanan dibagikan di sebuah kamp untuk para pengungsi internal tempat mereka tinggal akibat pemboman Israel di Jalur Gaza, di Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan pada 11 Juni 2024.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/potret-penderitaan-anak-anak-gaza_20240628_110213.jpg)
Sapolsky yang menjadi ilmuwan saraf itu telah mempelajari rasisme interseksional, kesenjangan, dan konflik bekepanjangan melalui sudut pandang psikologi dan biologi perilaku.
Hasil kajiannya menunjukkan bahwa jalan yang mengarah kepada rekonsiliasi sejati itu panjang dan penuh dengan “keluhan historis yang mendalam”.
Penghancuran yang dilakukan oleh Israel makin mempersulit tantangan rekonsiliasi.
“Kehidupan 2 juta orang di Gaza perlu dibangun kembali. Itulah titik mulanya,” kata dia.
Dia meragukan kemunculan pemimpin visioner yang memulai memulai perubahan transormatif, seperti mantan Presiden Mesir Anwar Sadat.
Baca juga: Hamas: Jika Israel Nekat Serang Gaza, Perundingan Gencatan Senjata Kembali ke Titik Nol
Bahkan jika sosok seperti itu muncul, masih diperlukan waktu yang lama agar rekonsiliasi bisa terjadi.
“Diperlukan satu atau dua generasi bagi dua belah pihak agar sadar bahwa mereka lebih baik hidup berdampingan daripada tidak,” ucapnya.
“Mungkin tiga atau empat atau sepuluh generasi sebelum mereka benar-benar melihat satu sama lain sebagai orang yang nyata.”
Terkini Lainnya
Konflik Palestina Vs Israel
Seorang ilmuwan kenamaan AS mengatakan Israel dan Palestina bagaikan dua “underdog” yang diadu oleh kolonialisme Eropa.
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Video Detik-detik Anjing Nyalakan Kompor di Dapur hingga Rumah di AS Terbakar
Populer Internasional: Cerita Warga Gaza Mantan Tawanan Israel - 6 Pernyataan Terbaru Abu Ubaida
Revolusi Hamas Rekrut Ribuan Pejuang Perangi Israel di Gaza, Brigade Qassam Ramu Bahan Ledak
Netanyahu Tuduh Gallant Rencanakan Penggulingan Pemerintah, Sinwar Bisa Menang Mudah atas Israel
Bombardir Gunung Toura Lebanon, Israel Bantai Lebih dari 700 Ekor Kambing