androidvodic.com

Siapa Masoud Pezeshkian, mantan ahli bedah jantung reformis terpilih jadi presiden Iran? - News

Presiden terpilih Iran, Masoud Pezeshkian, akan menjadi pemimpin reformis pertama Iran dalam hampir dua dekade terakhir, usai dia mengalahkan tokoh garis keras Saeed Jalili dalam pemilu putaran kedua pada Jumat (05/07) silam.

Dalam kampanyenya, mantan ahli bedah jantung dan menteri kesehatan itu berjanji untuk melakukan moderasi pandangan konservatif Iran dan meningkatkan hubungan dengan Barat.

Pria berusia 69 tahun ini juga mengkritik polisi moral yang terkenal keras di Iran serta menyerukan negosiasi pembaruan perjanjian nuklir tahun 2015 yang gagal.

Namun para analis tetap skeptis atas kemampuannya dalam melakukan perubahan di sebuah pemerintahan yang didominasi oleh kelompok ultra-konservatif.

Pezeshkian akan menggantikan presiden garis keras Ebrahim Raisi, yang meninggal dalam kecelakaan helikopter bulan lalu.

Ketika nama Pezeshkian dikonfirmasi masuk dalam kotak suara empat pekan lalu, para pendukungnya yang paling setia pun terkejut bahwa ia berhasil lolos dari Dewan Wali, yang menyetujui calon-calon presiden.

Dewan Wali merupakan sebuah badan beranggotakan ulama dan ahli hukum yang memiliki kekuasaan yang besar.

Badan yang memeriksa kredibilitas agama dan pandangan revolusioner para kandidat ini telah melarang banyak tokoh reformis dan moderat untuk mencalonkan diri dalam pemilu baru-baru ini, termasuk Pezeshkian sendiri pada pemilihan presiden 2021 lalu.

Namun usai pencalonannya disetujui, Pezeshkian kini dengan hati-hati menyeimbangkan janji perubahan dengan pernyataan kesetiaannya kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pemegang otoritas tertinggi di negara tersebut.

Dalam pidato kemenangannya, ia memuji "bimbingan" Ayatollah Khamenei, dan mengatakan bahwa ia tidak akan berhasil tanpa pemimpin itu.

Iran kini sedang menghadapi kesulitan ekonomi dan perang bayangan dengan Israel yang terjadi awal tahun ini. Selain itu ketidakpuasan masyarakat juga terus berlanjut atas tindakan keras terhadap protes yang dipimpin perempuan yang meletus pada 2022.

Rangkaian peristiwa tersebut, ditambah dengan diizinkannya Pezeshkian mencalonkan diri bisa menjadi tanda bahwa Pemimpin Tertinggi Iran ingin melunakkan sikap pemerintah terhadap isu-isu tertentu.

Siapa Masoud Pezeshkian?

Masoud Pezeshkian lahir pada 1954 di kota Mahabad, provinsi barat laut Azerbaijan Barat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat