androidvodic.com

Arkeolog ungkap kasus pertama down syndrome pada Neanderthal - News

Tim peneliti menemukan kasus pertama down syndrome pada manusia purba Neanderthal yang mampu bertahan hidup selama lebih dari enam tahun berkat perawatan dan solidaritas kelompoknya. Apakah kasih sayang membantu manusia berevolusi sebagai spesies?

Para ahli yang melakukan penelitian di situs arkeologi Cova Negra di Spanyol, menemukan apa yang diyakini sebagai fragmen telinga bagian dalam dari Neanderthal berusia sekitar enam tahun.

Hasil analisis tim peneliti menunjukkan bahwa fragmen tulang berukuran sekitar 5 cm itu memiliki sejumlah anomali yang biasanya ditemukan pada orang-orang dengan down syndrome.

Tina – nama yang disematkan pada bocah tersebut oleh para peneliti kendati jenis kelaminnya hingga saat ini belum pasti – disebut memiliki kondisi down syndrome dan tuli.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science Advances, para peneliti menyebut bahwa kondisi yang dialami Tina adalah contoh tertua dari kondisi down syndrome.

Para peneliti juga meyakini bahwa penelitian ini menambah bukti bahwa sepupu dekat Homo sapiens ini peduli terhadap anggota komunitas yang rentan.

Fosil bagian telinga bagian dalam Tina tersebut berasal dari zaman Pleistosen Atas dan diperkirakan berumur sekitar 120.000 hingga 40.000 tahun.

Neanderthal menghuni Eropa selama ratusan ribu tahun hingga mereka punah 40.000 tahun yang lalu. Mereka adalah salah satu kerabat terdekat manusia yang hidup saat ini.

Homo Sapiens (manusia yang hidup saat ini) dan Neanaderthal (Homo Neanderthalensis) diklasifikasikan sebagai spesies hominid berbeda, yang hidup berdampingan dari waktu ke waktu dan berasal dari nenek moyang yang sama.

Temuan yang tak biasa

Tim peneliti menemukan sebuah fragmen tulang berukuran 5 cm yang berasal dari telinga bagian dalam Neanderthal berusia 6 tahun di situs gua Cova Negra yang terletak di dekat kota Valencia, Spanyol pada 1989 silam.

Penemuan bagian saluran telinga Neanderthal merupakan hal yang tak biasa. Sebab, bagian-bagian tubuh yang biasanya ditemukan dalam situs arkeologi adalah tengkorak, gigi, atau tulang belulang.

Oleh karena itu, para ahli menganggap penemuan bagian dalam telinga ini sebagai temuan berharga.

“Kami benar-benar terkejut dengan hasil tomografi ini karena terungkap bahwa Neanderthal ini mengalami cedera [bawaan dari] lahir yang mirip dengan down syndrome dan hal itu menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan sepanjang hidupnya," ujar Profesor Emeritus Valentín Villaverde Bonilla dari Departemen Prasejarah, Arkeologi dan Sejarah Kuno di Universitas Valencia, yang memimpin tim penggalian di Cova Negra.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat