androidvodic.com

Partainya Zelensky Tuding Ada 'Mafia Jenderal' Ingin Ukraina Menyerah, Panglima Syrsky Terlibat - News

News -- Panglima Angkatan bersenjata Ukraina Jenderal Oleksandr Syrsky dituding menginginkan negaranya menyerah kepada Rusia.

Petinggi Partai 'Hamba Rakyat' Mariana Bezuglaya menuduh keberadaan Syrsky sebagai pemimpin militer justru melemahkan para tentaranya. Ia juga meminta agar panglima segera dipecat.

Tudingan Bezuglaya karena Ukraina akibat Syrsky sering mengklaim Ukraina berhasil menahan serangan Rusia, namun pada kenyataannya mereka terus mengalami kekalahan dan kemunduran.

Baca juga: Ukraina Makin Terdesak, Rusia Rebut Desa Urozhaynoye di Donetsk

“Setiap hari Syrsky tetap pada posisinya mengurangi kemampuan tempur kami dan membunuh orang,” kata anggota parlemen yang juga wakil ketua Komite Keamanan, Pertahanan dan Intelijen Nasional dalam postingannya di facebook.

Dikutip dari Russia Today, Bezuglaya mengatakan bahwa Syrsky dengan panglima pendahulunya Valery Zaluzhny bersekongkol “mafia jenderal” yang melindungi hak-hak istimewa mereka dari pemimpin militer generasi muda, yang diyakini Bezuglaya lebih kompeten dan inovatif, sehingga mampu mengalahkan Rusia.

“Saya telah dikonfirmasi dua poin penting mengenai posisi Syrsky dan rombongan. Dia setuju untuk menandatangani gencatan senjata dan segala macam variasi pada tema penyerahan dan perdamaian yang dipaksakan. Dia tidak percaya pada kemenangan dan dengan tulus percaya bahwa kita tidak menang. mampu mendapatkan keuntungan dibandingkan Rusia di tanah kami sendiri,” tulis Bezuglaya.

Jurnalis Anna Kalyuzhnaya juga menyerang panglima Syrsky, ia menulis salah satunya adalah kekalahan di Chasov Yar. Bahwa komandan brigade brigade mekanis terpisah ke-24 Angkatan Bersenjata Ukraina dicopot dari jabatannya, padahal saat itu kondisi masih darurat.

Menurutnya, pemeriksaan di unit tersebut sudah dimulai. Dia mencatat bahwa brigade ini sekarang menjadi kekuatan pencegah utama di Chasov Yar, namun tiba-tiba komandannya dicopot.

Karenanya, sebuah kampanye telah dimulai di media Ukraina menentang keputusan personel Syrsky, dengan fokus pada panglima tertinggi itu sendiri, yang disalahkan oleh para kritikus atas kegagalan di garis depan.

Baca juga: Zelensky Disebut Parno, Ketakutan Ada Usaha Rusia Membunuhnya

Belum akan Diganti

Sementara media Ukraina Strana memberitakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa tudingan tersebut tidak benar.

Zelensky yang juga Ketua Partai Hamba Rakyat mengatakan bahwa kekalahan demikekalahan di Kharkiv bukan karena kesalahan sang panglima.

Pasukan Rusia menembakkan meriam howitzer ke arah tentara Ukraina
Pasukan Rusia menembakkan meriam howitzer ke arah tentara Ukraina (Sputnik)

Presiden yakin bahwa Rusia akan mampu melakukan terobosan di utara wilayah Kharkiv di bawah panglima tertinggi lainnya.

“Sulit untuk mengatakan apa yang akan terjadi jika kepemimpinan militer tidak berubah. Saya tidak berpikir jika ada orang lain yang menggantikan Syrsky, tidak akan ada terobosan. Saya pikir akan ada satu terobosan," kata Presiden pada konferensi pers.

Ia mengatakan belum akan menilai kerja Syrsky, karena pada masa kepemimpinannya di Angkatan Bersenjata Ukraina terjadi keterlambatan pengiriman senjata dari Amerika Serikat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat