androidvodic.com

Houthi Nyatakan Tel Aviv Zona Tidak Aman Setelah Serangan Drone Mereka Berhasil Kecoh Iron Dome - News

Houthi Yaman Nyatakan Tel Aviv Zona Tak Aman Setelah Serangan Drone Mereka Berhasil Kecoh Iron Dome

News- Pejuang perlawanan Houthi Yaman menyatakan Tel Aviv sebagai 'zona tidak aman' setelah serangan pesawat nirawak atau Drone mereka yang berhasil sampai di tujuan.

Militer Israel menyalahkan 'Human Error' atas kegagalan mereka membunyikan sirene serangan udara atau mencegat pesawat tanpa awak yang mereka konfirmasi datang dari selatan.

Angkatan bersenjata Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak mematikan yang menghantam kota Tel Aviv, Israel, pada dini hari tanggal 19 Juli, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai 10 lainnya.

"Operasi itu dilakukan dengan pesawat nirawak baru bernama 'Yafa,' yang dapat menerobos sistem intersepsi musuh dan tidak dapat dideteksi oleh radar. Operasi itu berhasil mencapai tujuannya," kata juru bicara angkatan bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree.

Ia juga menyatakan Tel Aviv sebagai "zona tidak aman dan target utama dalam jangkauan senjata kami."

Ia mengungkapkan bahwa Sanaa memiliki "sejumlah target di Palestina yang diduduki, termasuk target militer dan keamanan yang sensitif, dan akan, dengan bantuan Allah, terus menyerang target-target ini sebagai tanggapan atas pembantaian musuh dan kejahatan harian terhadap saudara-saudara kita di Gaza."

Drone Yafa tidak membunyikan alarm apa pun saat memasuki wilayah udara Israel dari selatan sebelum menghantam sebuah gedung di dekat konsulat AS di ibu kota Israel – sebagaimana diyakini oleh mayoritas negara di dunia.

Menurut media Israel, militer menyalahkan kegagalannya dalam mencegat pesawat nirawak itu pada "kesalahan manusia."

Angkatan udara juga sedang menyelidiki mengapa pesawat nirawak itu tidak membunyikan sirene serangan udara setelah memasuki wilayah udara Israel dari selatan, menurut laporan itu.

Radio Angkatan Darat Israel melaporkan pada Jumat pagi bahwa penyelidikan awal dari angkatan darat menunjukkan bahwa sistem pertahanan udara mendeteksi pesawat nirawak tersebut, tetapi tidak diklasifikasikan sebagai ancaman udara.

Oleh karena itu, tidak ada alarm yang diaktifkan, dan target tidak ditembak jatuh.

Pesawat tak berawak Yaman juga melewati kapal perang AS yang, pada Kamis pagi, menembak jatuh satu rudal balistik dan empat pesawat tak berawak yang menuju wilayah pendudukan.

Menanggapi serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, pemimpin oposisi Israel Yair Lapid menyebutnya sebagai “bukti lebih lanjut bahwa pemerintah [Benjamin Netanyahu] tidak mengetahui dan tidak dapat memberikan keamanan kepada warga Israel.”

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat