androidvodic.com

Bantu Turunkan Prevalensi Stunting di Indonesia dengan Penuhi Kebutuhan Nutrisi Si Kecil - News

News - Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang sedang menjadi fokus bersama di Indonesia. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis dan penyakit infeksi berulang sejak menjadi janin dalam kandungan sampai 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). 

Pemerintah telah menargetkan prevalensi stunting menyentuh 14 persen pada 2024. Sayangnya, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting di Indonesia masih berada di 21,6 persen atau dialami sekitar 4,6 juta balita. Angka tersebut berada di atas ambang batas standar yang telah ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni sebesar 20 persen.  

Berdasarkan data yang sama, jumlah balita yang mengalami weight faltering atau kondisi kenaikan berat badan yang tidak ideal di Indonesia masih berada pada angka 2.349.669, sementara terdapat 931.836 balita yang underweight, 584.232 balita dengan gizi kurang, dan 95.504 balita dengan gizi buruk.

Dengan angka yang masih cukup tinggi, weight faltering menjadi salah satu proses balita menuju stunting yang perlu diwaspadai. 

Dirjen Kesehatan Masyarakat dr. Maria Endang Sumiwi, MPH mengatakan, gangguan pertumbuhan anak-anak dimulai dengan terjadinya weight faltering yang jika dibiarkan maka bisa menjadi underweight dan berlanjut menjadi wasting. Ketiga kondisi tersebut bila terjadi berkepanjangan maka akan menjadi stunting. 

Baca juga: Perempuan Anemia Hamil Berisiko Bisa Lahirkan Bayi Stunting

Cegah stunting dengan berikan MPASI sesuai tahapan

Untuk mengatasi weight faltering dan mewujudkan Indonesia 2024 bebas stunting, pemberian makanan tambahan atau makanan pendamping ASI (MPASI) yang sesuai tahapannya bagi anak menjadi langkah penting yang perlu dilakukan oleh orang tua.

Mengutip situs resmi Kemenkes, pada tahap 6-9 bulan, Bunda dapat memberikan jenis makanan dengan tekstur yang lembut dan lunak agar mudah dikonsumsi dan dicerna oleh bayi, misalnya bubur susu, bubur saring, atau juga biskuit rusk yang mudah lumer karena teksturnya yang berongga .

Kemudian memasuki usia 9-12 bulan, Bunda dapat mencoba memberikan beberapa jenis makanan yang dicincang halus, dicincang kasar, atau makanan yang bisa dipegang untuk menstimulasi  kemampuan motorik anak, seperti finger food.

Pemberian MPASI akan membantu Si Kecil mendapatkan nutrisi penting, baik nutrisi mikro maupun nutrisi makro. Ini juga menjadi kesempatan yang tepat untuk memperkenalkan makanan yang lebih bervariasi dan sehat pada anak.

Saat mengolah MPASI, sangat penting untuk memastikan bahwa Si Kecil mendapatkan kandungan makro & mikro nutrien yang seimbang. 

Oleh karena itu, Milna sebagai produk MPASI milik PT Sanghiang Perkasa (KALBE Nutritionals), menghadirkan berbagai jenis produk yang bergizi serta rendah gula dan garam melalui Milna Bubur bayi, Milna Bubur Bayi WGAIN, Milna Goodmill Bubur Bayi, dan Milna Bubur Bayi Organik. 

Milna Bubur Bayi dilengkapi dengan omega 3 dan 6, tinggi zat besi dan kalsium, serta bebas gluten agar aman bagi Si Kecil yang alergi gluten. 

Jika Si Kecil perlu menambah berat badan, maka Milna Bubur Bayi WGAIN bisa menjadi pilihan tepat. Mengandung omega 3 dan 6, kombinasi ayam dan whey berkualitas, dan coconut oil yang kaya akan lemak baik, bubur bayi ini mampu memberikan ekstra protein dan energi untuk Si Kecil. 

Adapun untuk Si Kecil yang alergi susu sapi, Milna sediakan Milna Bubur Bayi Goodmill yang bebas kasein dan gluten, tinggi protein ayam dan soya, serta mengandung omega 3, 6, dan prebiotik FOS.

Selain itu, Milna juga menghadirkan Milna Bubur Bayi Organik yang terbuat dari 95 persen bahan organik, tinggi protein dan serat, serta mengandung omega 3 dan 6. 

Milna juga menyediakan camilan sehat yaitu Milna Biskuit Bayi. Milna Biskuit Bayi dilengkapi formula G3 yang dapat menstimulasi pertumbuhan gigi, gampang larut di air atau susu, dan mengandung gizi lengkap yang seimbang. Selain itu Milna juga memiliki Milna Nature Delight, puree buah alami yang dikemas praktis dan cocok untuk Si Kecil berusia 6 bulan ke atas serta bisa dikonsumsi kapan saja dan menjadi cara mudah untuk makan buah Si Kecil.

banner milna 15/12

Program BERES untuk bantu menurunkan angka stunting 

Selain bermanfaat memenuhi kebutuhan nutrisi yang tidak lagi bisa dipenuhi ASI, pemberian MPASI yang sehat dan tepat juga bermanfaat untuk mengasah atau stimulasi motorik dan sensorik termasuk kemampuan oromotor (kemampuan dasar yang berhubungan dengan gerakan mulut termasuk lidah, gigi, bibir, dan rahang) Si Kecil. 

Seiring dengan program pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia, Milna mendorong orang tua dalam memberikan nutrisi terbaik bagi tumbuh kembang Si Kecil secara optimal terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), sehingga tidak terjadi kondisi stunting pada Si Kecil.

Sebagai tindakan nyata dalam membantu menurunkan angka stunting, Milna melakukan edukasi dari posyandu ke posyandu untuk edukasi ke ibu muda mengenai pentingnya nutrisi di masa MPASI di area Jawa Barat. Adapun kegiatan ini sudah menjangkau 100 posyandu.

Berbagai produk yang dihadirkan Milna sejalan dengan upaya Milna dalam mendukung gerakan Bersama Entaskan Stunting (BERES) di Indonesia dari Kementerian Kesehatan RI, yang tidak hanya membutuhkan aksi nyata dari pemerintah, namun juga partisipasi aktif dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat hingga dunia usaha. 

Saatnya dukung Si Kecil penuhi kebutuhan nutrisinya dan mulai langkah untuk cegah stunting bersama dengan berbagai camilan bergizi dari Milna!

Penulis: Andeska Gladiaventa | Editor: Vincentius Haru

Baca juga: Tiga Upaya Cegah Stunting: Vaksinasi, Nutrisi dan Deteksi Dini

Terkini Lainnya

  • Stunting di Indonesia

  • Sebagai tindakan nyata dalam membantu menurunkan angka stunting, Milna melakukan edukasi dari posyandu ke posyandu untuk edukasi ke ibu muda mengenai

  • Susu yang Lebih dari Sekadar Susu, Cocok untuk Kamu Si Paling Sibuk!

  • Stunting di Indonesia

  • BERITA REKOMENDASI

  • BERITA TERKINI

Tautan Sahabat