Ibu Hamil Perlu Hati-hati Jika Minum Antibiotik, Simak Fakta-fakta Ini - News
News, JAKARTA - Anda wanita hamil dan kerap menggunakan antibiotik selama masa kehamilan?
Jika jawabannya iya, ada beberapa hal yang patut anda ketahui soal kebiasaan mengonsumsi antibiotik selama kehamilan.
Sebuah penelitian mengklaim, mengonsumsi antibiotik selama kehamilan dapat membuka risiko radang usus pada bayi dikemudian hari.
Memang tidak pernah disarankan menggunakan antibiotik tanpa sepengetahuan dokter, apalagi anda sedang hami.
Jika kondisi kesehatan anda menurun selama kehamilan, jangan pernah mengonsumsi obat tanpa resep dokter.
Berikut beberapa fakta mengenai dampak mengonsumsi antibiotik saat hamil.
1. Risiko
Mengonsumsi antibiotik dapat menyebabkan perubahan mikroba usus dan tentunya hal ini dapat mengganggu keseimbangan keharmonisan miroba di usus anda.
2. Radang Usus
Seperti dijabarkan di atas, perubahan tersebut juga dapat mempengaruhi bayi dan meningkatkan risiko inflamasi usus mereka.
3. Ceroboh menggunakan
Waktu atau durasi mengonsumsi antibiotik selama kehamilan pernting untuk dipertimbangkan. Karena itu, penggunaan antibiotik pada ibu hamil tidak boleh ceroboh.
4. Antibiotik
Antibiotik dapat menghambat pertumbuhan bakteri menguntungkan pada bayi dan ini dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh bayi di kemudian hari.
Apakah berari penggunaan antibiotik harus benar-benar dihentikan selama kehamilan? Tentu saja tidak, penggunaan antibiotik harus hati-hati, bukan tidak boleh dikonsumsi sama sekali.
Reporter : Menda Clara Florencia
Terkini Lainnya
Jika kondisi kesehatan anda menurun selama kehamilan, jangan pernah mengonsumsi obat tanpa resep dokter.
Laki-Laki Lebih Rentan Alami Jerawat Punggung, Dokter Jelaskan Penyebabnya
BERITA TERKINI
berita POPULER
Laki-Laki Lebih Rentan Alami Jerawat Punggung, Dokter Jelaskan Penyebabnya
Tak Langsung Ganti Baju setelah Berolahraga Bisa Munculkan Jerawat Punggung
Jerawat Punggung Bisa Disebabkan oleh Faktor Genetik? Ini Penjelasan Dokter
Dirut BPJS Kesehatan Bicara soal Penjaminan Penyakit Kardiovaskular, Tembus Puluhan Triliun Rupiah
70 Juta Perokok Aktif di RI, Pakar Kesehatan: Perlu Pendekatan Pentahelix Turunkan Angka Prevalensi