androidvodic.com

Kemenkes Siapkan 79 Ton Obat-obatan Untuk Jemaah Haji Indonesia, Porsi Obat Cair Lebih Banyak - News

Laporan Wartawan News, Apfia Tioconny Billy

News, JAKARTA — Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan menyiapkan 79 ton obat-obatan untuk persiapan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.

Kepala pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Eka Jusuf menyebutkan beratnya obat-obatan tersebut karena jumlah obat cair lebih banyak dibandingkan dengan obat tablet.

Obat cair seperti cairan infus disediakan lebih banyak karena berfungsi untuk mengatasi dehidrasi yang kerap dirasakan jemaah haji karena panasnya suhu di Arab Saudi.

Kepala pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Eka Jusuf dan Sekjen Kemenkes RI, Oscar Primadi saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2019).
Kepala pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Eka Jusuf dan Sekjen Kemenkes RI, Oscar Primadi saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2019). (News/Apfia Tioconny Billy)

“Pola penyakit di sana itu kita harus melakukan rehidrasi sehingga cairan infus cukup banyak karena kasus-kasus dehidrasi cukup banyak di sana dan mengingat jumlah haji kita 231.000 jadi cairannya banyak,” ucap Eka Jusuf saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2019).

Di dalam 79 ton paket obat-obatan tersebut juga banyak disediakan obat-obatan yang terkait gangguan pernafasan karena permasalahan pernafasan juga banyak dialami jamaah haji.

ilustrasi
ilustrasi (net)

Selain itu ada juga makanan tambahan dan susu di paket obat-obat tersebut untuk membantu meningkatkan gizi warga Indonesia yang sakit saat menjalankan rukun islam kelima tersebut.

“Banyak juga yang biasanya sakit inspeksi saluran pernapasan, disiapkan obat batuk, itu kan juga berat, termasuk juga gizi tadi, seperti ada penambahan gizi seperti susu berikan makanan tambahan, jadi bukan hanya tablet yang kecil-kecil,” kata Eka Jusuf.

Persiapan 73 ton obat-obatan tersebut juga merupakan bentuk antisipasi melihat tingginya jamaah haji Indonesia di tahun 2018 lalu yang membutuhkan perawatan intensif.

Calon jemaah haji Kota Bandung 2019 mendapat pengarahan di Masjid Pusdai Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (1/7/2019). Musim haji 2019, Kota Bandung akan memberangkatkan sebanyak 2.605 jemaah plus petugas kloter dalam 10 kloter. Kloter pertama akan berangkat pada 7 Juli 2019. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Calon jemaah haji Kota Bandung 2019 mendapat pengarahan di Masjid Pusdai Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (1/7/2019). Musim haji 2019, Kota Bandung akan memberangkatkan sebanyak 2.605 jemaah plus petugas kloter dalam 10 kloter. Kloter pertama akan berangkat pada 7 Juli 2019. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Tercatat dari 221.000 jamaah ada 4.000 jemaah haji yang dirawat di rumah sakit di Arab Saudi dan ada 400.000 lebih yang rawat jalan.

Jumlah rawat jalan lebih banyak dibandingkan jumlah jamaah haji karena satu jamaah bisa melalukan pengobatan hingga dua kali.

Untuk tenaga medis, tahun ini ada 66 Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang disiapkan yang terdiri dari 22 dokter dan 44 perawat yang kebanyakan sudah pernah bertugas saat embarkasi haji di tahun-tahun sebelumnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat