androidvodic.com

Golongan Darah 0 Lebih Resisten Terhadap Corona, Ini Arti Resisten - News

News - Situasi semakin meluasnya persebararan virus corona tidak luput dari penelitian para ilmuwan.

Sebuah studi di China menyebutkan bahwa orang dengan golongan tipe O dinilai lebih resisten terinfeksi virus corona.

Sementara itu, orang dengan golongan darah A dimungkinkan lebih rentan terhadap infeksi Covid-19.

Lalu, apa itu resisten?

Bagi sebagian orang mungkin masih asing dengan istilah tersebut.

Dilansir dari Cambridge, resisten sendiri memiliki arti 'perlawanan'.

Baca: Sering Mendengar Istilah Lockdown? Begini Arti dan Penjelasannya

Baca: 18 Istilah Penting Soal Virus Corona, Apa Itu Social Distancing, Lockdown, hingga ODP?

Arti kata perlawanan dalam penyakit bisa diartikan tindakan melawan sesuatu yang menyerang tubuh, atau menolak untuk menerima sesuatu.

Bisa diartikan sebagai daya tahan tubuh terhadap virus atau penyakit sehingga tubuh tidak terpengaruh olehnya.

Jadi, bisa dikatakan orang dengan golongan darah A lebih mudah terinfeksi virus daripada orang yang memiliki golongan darah O karena golongan darah 0 memiliki daya perlawanan lebih terhadap virus.

Foto Angkatan Darat AS pada 8 Maret 2020 menunjukkan seorang karyawan USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) sedang melakukan penelitian terhadap virus coronavirus baru, COVID-19
ilustrasi (ERIN BOLLING / US ARMY / AFP)

Dilansir dari South China Morning Post, Orang dengan golongan darah A mungkin lebih rentan terhadap infeksi coronavirus baru, sementara mereka dengan tipe O tampaknya lebih resisten, menurut studi pendahuluan pasien di China yang tertular penyakit yang dikenal sebagai Covid-19.

Peneliti medis di China mengambil pola golongan darah lebih dari 2.000 pasien yang terinfeksi virus di Wuhan dan Shenzhen dan membandingkannya dengan populasi sehat setempat.

Peneliti menemukan bahwa pasien golongan darah A menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi dan mereka cenderung mengalami gejala yang lebih parah.

Sementara itu, para peneliti juga mengatakan penelitian ini membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Mereka mendesak pemerintah dan fasilitas medis untuk mempertimbangkan perbedaan golongan darah ketika melakukan langkah-langkah mitigasi atau merawat pasien Covid-19.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat