androidvodic.com

Kapan Waktu yang Baik untuk Berjemur di Bawah Matahari dan Apa Saja Manfaatnya Bagi Kesehatan? - News

News - Pendapat mengenai waktu berjemur di bawah matahari yang baik jam berapa, memang masih beragam di kalangan para ahli kesehatan.

Ada yang berpendapat bahwa waktu berjemur di bawah sinar matahari yang baik adalah saat pagi hari.

Namun, ada pendapat lain yang mengemukakan bahwa waktu berjemur yang baik adalah saat siang hari.

Sebenarnya, ada dua jenis cahaya matahari yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh manusia, yakni sinar ultraviolet A dan sinar ultraviolet B.

Sinar ultraviolet A tidak dibutuhkan oleh manusia, bahkan seharusnya dihindari karena terpapar sinar matahari ini secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kulit keriput dan kanker kulit.

Baca: Cemas Bila Ada yang Batuk dan Bersin di Dekat Kita? Tenang Itu Bukan Gejala Umum Terinfeksi Covid-19

Baca: Waspada Virus Corona, Apa yang Mesti Disiapkan Saat Harus Keluar Rumah untuk Belanja?

Ultraviolet A umumnya adalah cahaya matahari yang muncul pada pukul 05.30 pagi hingga 07.00 pagi, atau tepatnya saat matahari mulai beranjak naik dan gelombang cahaya matahari sedang panjang.

Sedangkan, sinar matahari ultraviolet B merupakan gelombang cahaya yang pendek. Jadi, inilah jenis cahaya matahari yang dibutuhkan oleh tubuh.

Ultraviolet B bisa Anda dapatkan saat sinar matahari naik, yakni sekitar pukul 10.00 pagi hingga 15.00 siang.

Selain itu, sebuah penelitian lain mengungkapkan alasan bahwa waktu terbaik untuk mendapatkan sinar matahari adalah siang hari.

Baca: Berjemur di Bawah Sinar Matahari Tak Dapat Bunuh Virus Corona, Ini Penjelasan Ahli

Sebab, pada waktu tersebut risiko kanker kulit jenis cutaneous malignant melanoma (CMM) tergolong paling rendah.

Paparan sinar matahari yang didapatkan antara pukul 10.00-15.00 dapat memicu produksi vitamin D, yang dapat bertahan dua kali lebih lama dalam darah, jika dibandingkan dengan vitamin D yang dikonsumsi dalam bentuk suplemen atau makanan.

Meski demikian, pada rentang jam tersebut, risiko kulit terbakar matahari pun dapat meningkat karena paparan sinar matahari cukup menyengat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat