androidvodic.com

Ketahui Bahaya Hamil di Bawah Umur dari Sisi Kesehatan - News

Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi

News, JAKARTA - Pernikahan dini atau pernikahan anak di Indonesia masih sangat mengkhawatirkan. Berbagai pun faktor menjadi pendorong.

Di antaranya anak yang hidup dalam kemiskinan rumah tangga, rendahnya pendidikan dan masih banyak lagi.

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) pada 2018 BPS tercatat setidaknya ada 1,2 juta perkawinan anak terselenggara di Indonesia. 

Hal ini membuat Indonesia menduduki peringkat ke-2 sebagai negara yang memiliki jumlah pernikahan anak tertinggi negara ASEAN.

Padahal tujuan terjadinya sebuah pernikahan bukanlah perkara sederhana. Sesuai UU Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. 

Di mana pernikahan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri.

Baca juga: Pemerintah Targetkan Angka Pernikahan Anak Turun hingga 8,7 Persen

Tujuannya adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Namun ini akan menjadi sulit jika dilakukan pada pernikahan anak. Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Lenny N Rosalina. 

"Anak masih membutuhkan asuhan. Namun ketika menikah, mau tidak mau ia harus mengasuh anak yang dilahirkan. Tentu saja banyak dampak yang ditimbulkan, seperti belum adanya kesiapan mental," ucapnya, Jumat (19/2/2021).

Namun, ada bahaya lain yang mengintai anak hamil di bawah umur. Hal ini diungkapkan oleh Dokter Kandungan dr. Arietta D. Pusponegoro Agoeng, Sp.OG.

Kehamilan remaja, lima kali berpeluang memiliki risiko komplikasi yang cukup tinggi selama masa kehamilan.

Selain itu janin berpotensi mengalami kerusakan otak dikarenakan kekurangan yodium. 

"Anak-anak masih belum mengerti asupan gizi dan nutrisi yang cukup. Sehingga ia tidak tahu, makanan apa saja yang tepat saat mengandung," katanya dalam kegiatan sosialisasi upaya pencegahan perkawinan anak yang diadakan oleh Kementerian PPPA, Jumat (19/2/2021).

Selain itu ibu juga dua kali berisiko kematian saat melahirkan.

dr Arietta juga mengungkapkan hamil di usia mudah juga berpengaruh pada bayi. Misalnya kelahiran prematur.

Berat bayi kurang dari ukuran normal yaitu 2.500 gram dan tidak jarang anak mengalami stunting.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat