androidvodic.com

Orang Indonesia Kini Lebih Pilih Idap TBC Ketimbang Covid-19 - News

Laporan Wartawan News Aisyah Nursyamsi

News, JAKARTA - Penyakit Tuberkolosis atau yang dikenal sebagai TBC mulai jarang dirasakan keberadaannya.

Bukan karena penyakit ini sudah menghilang.

Namun karena fokus lebih diutamakan pada isu Covid-19

Faktanya, tiap tahun kasus TBC selalu meningkat.

Manajer Program Tuberkolosis Nasional, dr Imran Pambudi MPHM.\

Baca juga: Penyebab TBC Belum Teratasi di Indonesia, Banyak yang Masih Takut Obat Ketimbang Penyakitnya

Ia menyebutkan bahwa estimasi penderita TBC terdeteksi ada 845.000 orang tiap tahun. 

Hal ini diperparah pada penemuan kasus baru TBC di Indonesia tidak sampai 80%.

2019 kita sudah bisa 67% menemukan kasus tbc baru.

Namun pada tahun 2020 di masa pandemi awal, persentase tersebut turun hingga 40%. 

Baca juga: Penyebab TBC Belum Teratasi di Indonesia, Banyak yang Masih Takut Obat Ketimbang Penyakitnya

Di sisi lain, ketakutan masyarakat malah hanya datang pada penyakit Covid-19. \

Hal ini disampaikan oleh Duta Stop Tuberkolosis Indonesia, dr Tirta Mandira Hudhi.

Bahkan ada yang lebih memilih terkena TBC ketimbang terpapar Covid-19. Padahal keduanya sama-sama bisa mengakibatkan kematian.

Menurutnya, kepanikan kasus Covid-19 pada masyarakat saat ini adalah dikarenakan pemberitaan dan media sosial.

Selain itu penyakit Covid-19 terhitung baru.

Namun keduanya sama-sama dapat menyerang organ vital seperti paru-paru. 

Baca juga: Penderita TBC di Indonesia Bertambah Hingga 845.000 Orang

"Pemerintah saat ini lebih fokus pada edukasi Covid-19. Akhirnya masyarakat berpikir lebih baik kena TBC dari pada Covid-19. Padahal keduanya sama serem,"pada live streaming yang diadakan oleh Klik Dokter dan Kementerian Kesehatan, Rabu (24/3/2021).

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sudah mengumumkan jika TBC menjadi salah satu penyakit mematikan.

Indonesia berada sebagai negara dengan beban TBC tertinggi ketiga di dunia setelah India dan Tiongkok.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat