Sering Terbangun Tengah Malam? Ini 8 Penyebab serta Cara Mengatasinya - News
News - Sebagian orang mungkin sering terbangun ketika tengah malam.
Ada yang dikarenakan ingin buang air kecil, ada pula yang terbiasa terbangun di tengah malam tanpa sebab.
Jika berlarut-larut dibiarkan, kebiasaan ini akan mengganggu kualitas tidur hingga menyebabkan gangguan kesehatan.
Padahal, tidur berfungsi untuk membantu memulihkan tubuh yang lelah.
Lantas, apa saja penyebab ilmiah dari kebiasaan terbangun di tengah malam?
Berikut delapan penyebab kamu terbangun di tengah malam dan cara mengatasinya, dirangkum Tribunnews dari Medical News Today:
Baca juga: 6 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Secara Alami: Tidur Cukup hingga Perbanyak Minum Air
1. Sleep apnea
![Ilustrasi terbangun saat tidur.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-susah-tidur.jpg)
Sleep apnea adalah penyebab umum seseorang terbangun di tengah malam.
Gangguan ini menyebabkan napas pendek yang dapat menyebabkan seseorang terbangun beberapa kali permalam.
Dalam banyak kasus, seseorang bahkan tidak menyadari bahwa tidurnya terganggu.
Seseorang dengan sleep apnea memiliki gejala-gejala seperti sakit kepala di pagi hari, terengah-engah di malam hari, dan kelelahan siang hari.
Seseorang dengan sleep apnea juga suka mendengkur dan kesulitan berkonsentrasi pada siang hari.
Cara mengatasi
Jika sleep apnea adalah penyebab orang sering terbangun di tengah malam, akan lebih baik jika kamu konsultasi kepada dokter mengenai gangguan ini.
Terkini Lainnya
Tips Kesehatan
Berikut delapan penyebab kamu terbangun di tengah malam dan cara efektif mengatasinya.
BERITA TERKINI
berita POPULER
Laki-Laki Lebih Rentan Alami Jerawat Punggung, Dokter Jelaskan Penyebabnya
Tak Langsung Ganti Baju setelah Berolahraga Bisa Munculkan Jerawat Punggung
Jerawat Punggung Bisa Disebabkan oleh Faktor Genetik? Ini Penjelasan Dokter
Dirut BPJS Kesehatan Bicara soal Penjaminan Penyakit Kardiovaskular, Tembus Puluhan Triliun Rupiah
70 Juta Perokok Aktif di RI, Pakar Kesehatan: Perlu Pendekatan Pentahelix Turunkan Angka Prevalensi