androidvodic.com

Autoimun, Kenali Gejala, Dokter Sebut Perempuan Lebih Berisiko - News

Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi

News, JAKARTA- Pada dasarnya, imun berfungsi untuk melindungi tubuh.

Secara normal, imunitas dapat mempertahankan kesehatan seseorang jika ada kuman, virus, atau bakteri yang menyerang. 

Ia akan merespon benda asing yang masuk, kemudian menyerangnya.

Di sanalah manusia bisa mendapatkan kekebalan dan ketahanan dalam menghadapi penyakit. Sedangkan autoimun justru sebaliknya. 

Autoimun merupakan gangguan pada kekebalan tubuh.

Baca juga: Jessica Iskandar Konsumsi Ramuan Kunyit dan Jahe untuk Sembuhkan Hypertiroid Autoimun

Imun yang seharunya melindungi tubuh malah menganggap sel yang sehat adalah musuh. Hal ini paparkan oleh dr Ani Yeo, SpPD, FINASIM.

Gangguan autoimun secara kelompok memiliki 80 jenis. Namun umumnya, gejala yang dirasakan adalah cepat merasa lelah.

Pemfigoid bulosa adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan timbulnya bula subepidermal (lepuhan) yang besar dan bergaris di atas kulit
Pemfigoid bulosa adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan timbulnya bula subepidermal (lepuhan) yang besar dan bergaris di atas kulit (halodoc)

Misalnya, tubuh sebelumnya bisa bekerja dari pagi sampai sore. Namun ketika baru saja beraktivitas langsung mendadak lelah.

Kemudian menurut dr Ani Yeo, terjadi demam yang tidak jelas. Sering muncul dan hilang, kemudian kembali demam.

Baca juga: Sempat Didiagnosis Sakit Autoimun, Cita Citata Rutin Terapi, Bahkan Berobat ke Luar Negeri

Ada pula penurunan berat badan secara signifikan tanpa alasan yang jelas. Nafsu makan pun berkurang, lalu ada pula gangguan pada darah. 

Sampai saat ini dari dunia medis belum ada yang menjelaskan secara pasti apa yang menjadi penyebab dari penyakit ini.

Namun, autoimun paling sering diderita pada mereka yang berusia muda yaitu 15-45 tahun. 

Menurut dr Ani, perempuan lebih berisiko terkena. Yaitu sekitar 2,5 kali beresiko ketimbang laki-laki.

"Kalau dapat usia muda datang keluhan di atas, namun tidak teridentifikasi penyakit manapun, maka dokter boleh menaruh curiga jika itu autoimun. Apa lagi pasien mengalami demam, nyeri namun tidak ditemu penyebabnya," ungkapnya pada kanal YouTube RS Awal Bros, dikutip Tribunnews, Jumat (18/6/2021).

Segera konsultasikan ke dokter jika sering mengalami keluhan di atas. Sehingga pasien dapat didiagnosa dan tahu apa yang terjadi.

Jika diagnosis telah ditegakkan, dokter selalu mengarahkan untuk mengatur pola hidup. 

Setelahnya diarahkan untuk olahraga cukup, makan sehat, dan melaksanakan istirahat yang berkualitas. Baru setelahnya dinilai kondisi pekerjaan pasien, dan pemberian obat-obatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat