6 Manfaat Susu Kambing untuk Kesehatan: Dapat Menurunkan Peradangan hingga Mengobati Anemia - News
News- Simak beberapa manfaat susu kambing di artikel ini, salah satunya dapat menurunkan peradangan dan menobati anemia.
Susu kambing adalah jenis susu yang paling umum dikonsumsi di seluruh dunia.
Diperkirakan lebih dari 65 persen penduduk dunia minum susu kambing.
Susu kambing dikatakan sebagai alternatif yang sangat baik untuk susu sapi karena kaya akan nutrisi penting, lebih mudah dicerna dan sedikit lebih rendah laktosa daripada susu sapi.
Susu kambing merupakan salah satu jenis susu padat nutrisi yang dihasilkan dari kambing.
Kandungan nutrisi dari susu kambing adalah lemak, protein, vitamin dan mineral seperti vitamin B6, vitamin A, kalsium dan fosfor.
Susu kambing dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
![Manfaat Kesehatan Susu Kambing dapat mengobati anemia](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/manfaat-susu-kambing.jpg)
Dikutip dari Boldsky.com, berikut beberapa manfaat susu kambing untuk kesehatan:
1. Menurunkan peradangan
Penelitian telah menunjukkan bahwa susu kambing memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu melawan peradangan.
Selain itu, sebuah penelitian juga menemukan susu kambing mengandung oligosakarida yang menunjukkan efek anti-inflamasi pada kolitis.
Oleh karena itu, susu kambing mungkin dapat membantu mengelola penyakit radang usus.
2. Meningkatkan kesehatan jantung
Mengkonsumsi susu kambing dipercaya mampu menjaga kesehatan jantung.
Terkini Lainnya
Kesehatan
Susu kambing merupakan jenis susu padat nutrisi yang dihasilkan dari kambing, memiliki aneka manfaat bagi kesehatan seperti mengobati anemia
BERITA TERKINI
berita POPULER
Laki-Laki Lebih Rentan Alami Jerawat Punggung, Dokter Jelaskan Penyebabnya
Tak Langsung Ganti Baju setelah Berolahraga Bisa Munculkan Jerawat Punggung
Jerawat Punggung Bisa Disebabkan oleh Faktor Genetik? Ini Penjelasan Dokter
Dirut BPJS Kesehatan Bicara soal Penjaminan Penyakit Kardiovaskular, Tembus Puluhan Triliun Rupiah
70 Juta Perokok Aktif di RI, Pakar Kesehatan: Perlu Pendekatan Pentahelix Turunkan Angka Prevalensi