Unilever dan Lembaga Riset IDI Alokasikan Dana Penelitian untuk Dokter - News
Laporan Wartawan News, Choirul Arifin
News, JAKARTA – Unilever Indonesia bersama Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengalokasikan dana riset untuk para dokter dan mahasiswa kedokteran lewat program Medical Innovation and Research Award in Health 2021 atau Indonesia MIRAH.
Program pertama kalinya ini bertujuan mengembangkan iklim penelitian bagi dokter dan mahasiswa kedokteran di Indonesia, sekaligus mendukung target transformasi kesehatan yang diusung pemerintah melalui Kementerian Kesehatan.
Program Indonesia MIRAH, digelar sejak Juni 2020.
Sebanyak 5 proposal penelitian dan 10 karya tulis ilmiah terpilih untuk mendapatkan dukungan dana riset dan apresiasi senilai Rp 250.000.000.
Dokter Marhaen Hardjo M. Biomed., PhD, Direktur Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia menyatakan, pihaknya sudah menerima 79 proposal penelitian dan karya tulis ilmiah yang membahas beragam ide terkait inovasi kesehatan.
Baca juga: Dokter Sebut Mayoritas Anak yang Tertular Covid-19 Kategori OTG
Antara lain membahas pengaruh pemberian prebiotik terhadap penderita skizofrenia, efektivitas sambiloto sebagai antiinflamasi, hingga penelitian terkait efektivitas obat kumur terhadap mutasi Virus Sars-Cov-2.
"Pemenang penghargaan kami pilih berdasarkan daya tarik ide, kualitas penulisan, serta dampak dari penelitian terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/11/2021).
Acara puncak penghargaan dan webinar digelar di momen peringatan Hari Kesehatan Nasional 12 November lalu, dengan mengundang Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Ainul Yaqin, Direktur Beauty and Personal Care Unilever Indonesia menyatakan, riset dan inovasi merupakan bagian penting dari DNA Unilever.
Pihaknya berkolaborasi dengan Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia menginisiasi program Indonesia MIRAH 2021 untuk mendorong dan mengembangkan iklim penelitian dan inovasi kesehatan bagi dokter di Indonesia, termasuk pencegahan dan pengendalian Covid-19.
Dr. Daeng M. Faqih, SH., MH, Ketua Umum PB IDI mengatakan jumlah peneliti kesehatan di Indonesia saat ini masih rendah.
Padahal, berbagai riset dan penelitian di bidang kesehatan tentu sangatlah dibutuhkan, mengingat sebuah kebijakan akan tepat diputuskan jika didasari atas suatu penelitian.
"Bersama Unilever, kami berupaya membangun budaya riset dan penelitian terkait kesehatan di tengah para dokter dan mahasiswa kedokteran di Indonesia, agar kelak tercipta berbagai inovasi bermanfaat, sebagai modal penting memasuki era transformasi kesehatan,” ujarnya.
Terkini Lainnya
Ainul Yaqin, Direktur Beauty and Personal Care Unilever Indonesia menyatakan, riset dan inovasi merupakan bagian penting dari DNA Unilever.
Laki-Laki Lebih Rentan Alami Jerawat Punggung, Dokter Jelaskan Penyebabnya
BERITA TERKINI
berita POPULER
Laki-Laki Lebih Rentan Alami Jerawat Punggung, Dokter Jelaskan Penyebabnya
Tak Langsung Ganti Baju setelah Berolahraga Bisa Munculkan Jerawat Punggung
Jerawat Punggung Bisa Disebabkan oleh Faktor Genetik? Ini Penjelasan Dokter
Dirut BPJS Kesehatan Bicara soal Penjaminan Penyakit Kardiovaskular, Tembus Puluhan Triliun Rupiah
70 Juta Perokok Aktif di RI, Pakar Kesehatan: Perlu Pendekatan Pentahelix Turunkan Angka Prevalensi