androidvodic.com

Waspada, Kanker Tiroid Tak Memiliki Gejala, Ketahui Penyebab dan Faktor Risikonya - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

News, JAKARTAKanker tiroid merupakan penyakit yang jarang terjadi pada pasien. Mereka yang mengalami kanker jenis ini sering kali tidak merasakan gejala apa pun pada awalnya.

Dokter Spesialis Bedah Onkologi, dr Michael Tetan-El Sp.B(K)Onk., menjelaskan, ukuran kelenjar tiroid sudah cukup besar, bisa tampak berupa benjolan atau pembengkakan pada bagian depan leher.

Gangguan Tiroid dengan dan Cara Penanganannya

Secara medis, kelenjar tiroid terletak di leher, berbentuk seperti kupu kupu dan berperan penting guna memproduksi hormon tiroid dengan banyak peran yang berkaitan dengan metabolisme tubuh, bahkan mengatur detak irama jantung, dan beberapa hal penting lain untuk organ tubuh.

Michael Tetan-El yang kesehariannya berpraktek tetap di Siloam Hospitals Cirebon, menjelaskan, ganggguan kelenjar tiroid diketahui melalui dua kategori yaitu Fungsi dan Bentuk/Struktur.

"Pada Gangguan Fungsi, ketika hormon tiroid yang sangat berguna itu terlalu sedikit, dan dikenal dengan 'hipotiroidisme' dan  banyak dikenal dengan 'hipertiroidisme.' Kemudian gangguan bentuk atau struktur yang disebabkan penyakit gondok, nodul tiroid atau bahkan kanker tiroid," ungkap Michael Tetan-El
di acara edukasi bincang sehat d kanal Instagram Siloam Hospitals Cirebon (Rumah Sakit Siloam Putera Bahagia Cirebon), baru-baru ini.

Baca juga: Terbanyak di Indonesia, Pengobatan Kanker Payudara Habiskan Pembiayaan BPJS 7,6 Triliun

Penyebab dan faktor risiko gangguan fungsi tiroid adalah kekurangan Iodium, “Autoimun”, peradangan kelenjar tiroid, proses melahirkan, faktor genetik. Sedangkan penyebab dan faktor risiko gangguan struktur tiroid diantara nya kekurangan Iodium, memiliki riwayat paparan radiasi pada kepala dan leher, perokok.

Dokter Michael lebih jauh menjelaskan, pemeriksaan untuk mengetahui kanker tiroid secara akurat bisa dilakukan lewat  tes darah untuk mengetahui gangguan fungsi kelenjar tiroid melalui pengukuran kadar hormon tiroid, dikenal juga dengan T3,fT4 dan TSH ( thyroid stimulating hormone) .

Untuk perubahan struktur dari kelenjar tiroid, diawali dengan pemeriksaan melalui alat USG, CT-Scan sampai pada Biopsi dengan jarum halus, yaitu mengambil sampel jaringan untuk diperiksa di Laboratorium yang akan membantu menegakkan diagnosa.

"Bagaimana dengan obat obatannya? untuk gangguan fungsi tiroid hipotiroid (kekurangan) ada obat yang membantu atau menggantikan produksi hormon tiroid contoh nya dengan obat levotiroksin dan untuk hipertiroid ( kelebihan) adalah sebaliknya, yaitu konsumsi obat guna menurunkan produksi hormon tiroid mendekati normal, dan bila dengan obat2an  tidak berhasil  dapat dipertimbangkan untuk dilakukan tindakan pengangkatan kelenjar tiroid," tuturnya.

Adapun gangguan tiroid untuk benjolan atau perubahan bentuk, dapat ditangani melalui operasi pengangkatan benjolan dan kelenjar tiroid yang terlibat, kemudian ditunggu hasil patologinya, apakah tergolong jinak ataukah ganas. 

Bila hasil pemeriksaan patologi ternyata jenisnya jinak maka tidak diperlukan tindakan operasi lebih lanjut. "Namun apabila kategori 'Ganas' akan ada operasi pengangkatan kelenjar tiroid yang sebelah nya dengan tujuan mengangkat seluruh kelenjar tiroid nya," imbuh Dokter Michael menjawab pertanyaab beberapa netizen.

Menutup edukasinya, dr Michael Tetan-Ei Sp.B(k)Onk. kembali menyarankan agar rutin konsultasi kesehatan dengan dokter, deteksi dini akan sangat lebih baik. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat