androidvodic.com

Pengobatan Tiap-tiap Penderita Diabetes Bisa Berbeda - News

Laporan Wartawan News, Hasiolan Eko P Gultom

News, JAKARTA - Pengobatan diabetes tak bisa dipukul rata sama bagi para penderitanya (diabetesi).

Dalam artian, tidak semua penanganan yang berhasil pada salah satu diabetesi mendapatkan hasil yang sama jika diterapkan pada diabetesi lainnya.

Menurut Dr dr Indra Wijaya M Kes SpPD-KEMD, FINASIM terdapat 18 komponen penyebab diabetes dan masing-masing ada obatnya.

"Satu pasien tidak bisa ikut-ikutan dengan pasien lain. Masing-masing orang memiliki pola pengobatan yang berbeda,” kata dia, dikutip Jumat (25/3/2022).

Baca juga: Mengapa Penyakit Komorbid Diabetes Melitus Dapat Memperparah Pasien Covid-19?

Itulah mengapa edukasi diabetes sangat penting agar diabetesi bisa memilah dan memilih informasi yang kredibel.

dr. Elfina Rachmi, M.Gz, Sp. GK, seorang spesialis gizi klinik juga mengungkapkan, pada dasarnya setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dan sifatnya sangat individual atau personalize.

Kebutuhan ini hanya bisa didapatkan dengan konsultasi bersama dokter.

Untuk itu, penyedia suplemen diabetes, mGanik menyiapkan video dokumenter tentang penyakit diabetes.

Video ini bertujuan untuk mengedukasi para diabetesi dari stigma-stigma yang belum terbukti kebenarannya.

“Kami menggandeng beberapa dokter spesialis yang sering menangani kasus diabetes. Berbagai jurnal penelitian juga digunakan untuk mengkaji berbagai isu diabetes secara lebih mendalam,” ujar Founder & CEO mGanik, Michael Candiago.

Dia menjelaskan, pihaknya tak hanya berkomitmen membantu para diabetesi capai pola hidup seimbang, namun juga berusaha mengedukasi mereka dengan gerakan #PintarLawanDiabetes.

Gerakan ini diadakan untuk menumbuhkan kesadaran diri pada penderita diabetes agar bisa memilah informasi.

“Kami ingin membantu dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada diabetesi di Indonesia. Jangan sampai usaha diabetesi untuk bisa sembuh dari diabetes menyebabkan hal yang tidak diinginkan karena efek samping dari metode yang belum jelas penelitian ilmiahnya. Melalui gerakan ini, kami harap dapat memberikan dampak luas kepada masyarakat Indonesia yang mayoritas menderita atau memiliki garis keturunan diabetes,” kata Michael.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat