androidvodic.com

Terawan Dipecat IDI, Komisi IX DPR Kecewa, Perhimpunan Dokter Radiologi Kirim Surat Keberatan - News

Laporan Wartawan News, Rina Ayu

News, JAKARTA -- Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto Diberhentikan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat.

Keputusan ini merupakan rekomendasi dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI).

Sejumlah masalah diduga menjadi penyebab keputusan MKEK tersebut, mulai dari kontroversi terapi cuci otak hingga vaksin Nusantars besutannya.

Baca juga: Eks Menkes Terawan Dipecat dari IDI, Politikus PDIP: Saya Rasa Ini Pelecehan Terhadap Jokowi

Baca juga: Deretan Tokoh yang Pernah Jadi Pasien Cuci Otak Dokter Terawan, Dahlan Iskan: Terasa Plong

Sebelumnya, eks Menkes ini sempat diberhentian sementara karena kontroversi terapi cuci otak.

Sampai saat ini PB IDI maupun MKEK belum memberikan penjelasan pasti terkait pemecatan tersebut.

Keputusan pemberhentiaan Terawan ini pun berbuntut panjang.

Dr Terawan Agus Putranto, eks Menteri Kesehatan yang kini dipecat dari IDI
Dr Terawan Agus Putranto, eks Menteri Kesehatan yang kini dipecat dari IDI (kolase tribunnews)

Sejumlah pihak bahkan organisasi profesi membela mantan kepala RSPAD Gatot Soebroto itu.

Dirangkum News berikut pembelaan yang dilakukan anggota DPR RI Komisi IX hingga Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia (PDSRI).

Anggota DPR RI Komisi IX dari fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo menyayangkan, drama pemecatan yang semestinya menjadi ranah privat organisasi.

Dirinya menduga, ada kesengajaan untuk diviralkan keranah publik dan publik diajak pro dan kontra sehingga menjadi energi negatif bagi pelayanan kesehatan nasional.

"IDI adalah organisai profesi yang telah lahir memiliki sejarah panjang dengan banyak prestasi dan pengabdian kepada kesehatan negara, namun konflik berkepanjangan membuat masyarakat jengah di suguhin drama tidak elok konflik berkepanjangan terlebih banyak dokter ada yang pro dan kontra terhadap substansi yang di persoalkan IDI," kata dia.

Menurutnya, banyak masyarakat yang mendukung temuan kedokteran yang dilakukan dokter Terawan.

"Semestinya IDI lebih fokus kepada bagaimana berpikir. Memenuhi kekurang dokter umum dan dokter spesialis dan bagaimana pemerataan praktek dokter di Indonesia," tambah dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat