Saran Dokter bagi Pasien Diabetes yang Ingin Menjalankan Ibadah Puasa - News
Laporan Wartawan News, Willem Jonata
News, JAKARTA - Tak lama lagi Ramadan tiba. Umat Muslim di dunia akan menjalani ibadah puasa.
Namun, ada sebagian orang dengan kondisi tertentu sebaiknya berkonsultasi ke dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Penderita diabetes misalnya. Apabila mereka berpuasa, ada kemungkinan menimbulkan komplikasi berbahaya jika tidak dilakukan dengan tepat.
Saat menjalani puasa penderita diabetes lebih berisiko untuk mengalami kenaikan atau kekurangan kadar gula darah.
Kondisi ini dapat membuat pasien diabetes rentan terkena komplikasi diabetes, seperti hipoglikemia, hiperglikemia ketoasidosis diabetik dan dehidrasi.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa dan Doa Buka Puasa Ramadhan 2022, Lengkap dengan Hukum Puasa Ramadhan
Pada pasien diabetes yang sudah berobat dengan baik dengan kadar gula sudah terkontrol, serta "puasanya" dilakukan dengan bagus, bukan dengan porsi makan sembarangan, sebenarnya banyak manfaat baik, seperti melatih kedisiplinan untuk mengatur pola makan.
Kemudian kadar kolesterol membaik biasanya disertai penurunan berat badan sampai 1-2 kg.
Namun perlu diwaspadai jika kadar gula darah kurang dikontrol karena akan menimbulkan beberapa faktor resiko yang akan dialami pasien diabetes ketika berpuasa.
"Risiko yang paling sering ditemui adalah gula darahnya ngedrop, biasanya muncul di waktu siang hingga sore hari atau justru kadar gulanya menjadi tinggi," kata dr Reinaldo Alexander Sp.PD. Spesialis Penyakit Dalam dari Siloam Hospitals Bekasi Sepanjang Jaya saat webinar dalam Instagram Live belum lama ini.
Dikatakan Reinaldo, hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan drastis pada pola makan. Intensitas tidur juga ikut berubah drastis, dengan waktu bangun lebih pagi dari waktu biasanya dan umumnya waktu tidur dilanjutkan pada saat siang hari.
Ini akan mempengaruhi metabolisme glukosa atau gula darah, sehingga berisiko mengalami komplikasi seperti gula darah rendah (hipoglikemia), gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia), dan juga risiko kurang cairan atau dehidrasi.
"Jika kondisi gula darah kita tinggi, itu cenderung darah kita menjadi kental. Jadi kalau gula darahnya masih belum terkontrol itu akan timbul resiko dehidrasi," ucapnya.
Baiknya penilaian risiko berpuasa bagi pasien Diabetes dilakukan 1-1,5 bulan sebelum menjalani puasa, agar saat menjalankan puasa gula darah bisa baik dan tidak terjadi komplikasi.
Terkini Lainnya
Ramadan 2022
Tak lama lagi Ramadan tiba. Umat Muslim di dunia akan menjalani ibadah puasa.
BERITA TERKINI
berita POPULER
Menkes Dukung Kebijakan Penduduk Tumbuh Seimbang, Ini Respons Kepala BKKBN
1000 Orang Terinfeksi Norovirus di Korea Selatan, Ketahui Cara Penularan dan Gejalanya
4 Tips Mengobati Jerawat Punggung, Cukup Dilakukan di Rumah
Cegah Fatalitas Kanker Paru, Dokter Spesialis Ungkap Pentingnya Diagnosis Lebih Awal
Konselor Remaja Tekankan Pentingnya Mengelola Stres pada Gen Z di Era Society 5.0.