androidvodic.com

Ada 14 Dugaan Kasus Hepatitis Akut di Indonesia, Catat Dua RS ini Jadi Rujukan Nasional  - News

News, JAKARTA -- RS Cipto Mangunkusumo dan RSPI Sulianti Saroso ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) sebagai RS rujukan nasional untuk kasus Hepatitis Akut yang masih belum diketahui penyebabnya ini. 

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. Mohammad Syahril mengatakan, tidak semua pasien dugaan hepatitis akut dapat dirujuk atau dirawat dikedua RS besar itu.

Hanya pasien yang menunjukkan gejala lebih berat, misalnya mengalami kejang, kesadaran yang menurun, maka harus ditangani di rumah sakit yang lebih besar.

"Dan Indonesia saat ini, dengan keputusan Dirjen Kemenkes, sudah menunjuk rumah sakit-rumah sakit umum pusat Kemenkes yang tersebar di seluruh provinsi untuk menjadi rumah sakit rujukan hepatitis. Untuk di Jakarta ada rumah sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan RSPI Sulianti Saroso," terang Syahril dalam diskusi daring yang digelar Forum Merdeka Barat 9 bertajuk "Hepatitis Akut Dicegah, Sekolah PTM Aman" pada Senin (23/5/22).

Baca juga: Meksiko Laporkan Kasus Kematian Pertama Akibat Hepatitis Akut

Baca juga: Tips Agar Anak Aman Bersekolah dan Terhindar dari Penularan Hepatitis Akut

Syahril menuturkan, jika pasien mual muntah atau sakit perut sampai diare, penanganan bisa dilakukan di Puskesmas atau RSUD.

"Jadi tidak mesti disampaikan ke rumah sakit pusat. Kemudian yang kedua, jika gejalanya berlanjut -contoh kencingnya seperti air teh, BAB-nya seperti keputihan dan ada kuning di mata, penanganannya juga ada step-nya," paparnya.

Hingga Minggu (22/5/2022), terdapat 14 dugaan kasus hepatitis akut misterius di Indonesia.

Dengan rincian satu di antaranya probable. Yang 13 adalah case pending.

Sementara, ditingkat global ada 614 kasus hepatitis akut yang telah ditemukan di 31 negara.

Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Lies Dina Liastuti mengatakan, sebagai rumah sakit rujukan nasional, pihaknya telah menerima satu kasus hepatitis akut yang belum diketahui.

Ia menyampaikan, kasus itu merupakan yang pertama yang ditangani rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo.

Pihaknya kemudian berkoordinasi dan melaporkan kepada Kemenkes setelah mengetahui hasil lab pasien yang dirujuk.

“Itu pertama kali kita menerima rujukan. Sehingga melaporkan kepada kemenkes bahwa ada kasus terduga hepatitis akut. Kita kaget dengan temuan laboratorium yang mengarah pada kerusakan hati yang berat sekali," ungkapnya.

Baca juga: Langkah Kemendikbud Cegah Penularan Hepatitis Akut Selama PTM

Menurutnya, hepatitis akut bukanlah penyakit baru.

Namun hepatitis akut yang ditemukan ini menyebabkan kerusakan pada hati yang cukup parah dengan gejalanya yang cepat.

"Bahwasannya hepatitis akut sudah banyak sekali sebelumnya, makanya ada imunisasi. Tapi yang ini sangat berat, cepat dan kerusakannya pada hati sangat parah," tegasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat