Bahaya Rokok Elektrik dan Rokok Tembakau bagi Kesehatan, Vape Bisa Buat Kejang hingga Paru Rusak - News
News - Simak bahaya rokok elekrik dan rokok tembakau bagi kesehatan.
Rokok elektrik adalah bagian dari kehidupan masyarakat saat ini.
Rokok elektrik hadir dalam berbagai bentuk dan menggantikan rokok konvensional.
Perbedaan yang mencolok adalah pada bahan rokok, yaitu rokok elektrik menggunakan liquid atau cairan rokok dan rokok konvensional menggunakan tembakau.
Meski berbeda, namun kedua jenis rokok ini sama-sama membawa dampak negatif bagi kesehatan tubuh.
Baca juga: Kesadaran Masyarakat Indonesia Terhadap Kesehatan Gigi Masih Kurang
Berikut ini pembahasan selengkapnya.
Rokok Elektrik VS Rokok Tembakau
![Ilustrasi - Seseorang sedang menghirup vape.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/seseorang-sedang-menghirup-vape.jpg)
Menurut Consumer Advocates for Smoke Free Alternative, rokok elektrik sudah ada sejak tahun 1930.
Beberapa tahun terakhir keberadaan rokok elektrik atau vape semakin menyita perhatian masyarakat.
Di pasaran rokok elektrik kerap diistilahkan dengan rokok elektrik, vapour, vape, e-cig, e-juice, e-liquid, personal vaporizer (pv), e-cigaro, electrosmoke, green cig, smartsmoke, smartcigarette.
Di Indonesia, rokok elektrik dalam bentuk vape juga mengundang pro dan kontra.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bahkan mengusulkan larangan penggunaan rokok elektrik.
Menurut RS Pondok Indah, secara umum, perbedaan utama antara vape dengan rokok konvensional adalah tembakau dan liquid.
Namun, bukan berarti hal ini jadi tolok ukur rokok konvensional lebih berbahaya bagi tubuh dan vape atau rokok elektrik lebih aman.
Terkini Lainnya
Simak bahaya rokok elekrik dan rokok tembakau bagi kesehatan. Rokok elektrik adalah bagian dari kehidupan masyarakat saat ini.
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Laki-Laki Lebih Rentan Alami Jerawat Punggung, Dokter Jelaskan Penyebabnya
Tak Langsung Ganti Baju setelah Berolahraga Bisa Munculkan Jerawat Punggung
Jerawat Punggung Bisa Disebabkan oleh Faktor Genetik? Ini Penjelasan Dokter
Dirut BPJS Kesehatan Bicara soal Penjaminan Penyakit Kardiovaskular, Tembus Puluhan Triliun Rupiah
70 Juta Perokok Aktif di RI, Pakar Kesehatan: Perlu Pendekatan Pentahelix Turunkan Angka Prevalensi