Flu Singapura Umumnya Ringan, Pakar Epidemiologi: Walau Jarang, Bisa Infeksi Otak - News
Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi
News, JAKARTA - Penyakit Flu Singapura kembali muncul di beberapa negara termasuk Indonesia.
Menurut Praktisi Kesehatan dan Ahli Epidemiologi Dicky Budiman, umumnya penyakit ini sifatnya ringan sampai sedang. Meski begitu tetap waspada.
Karena, pada beberapa kasus, walau jarang bisa menyebabkan kefatalan.
Walau jarang terjadi, Dicky menyebutkan jika Flu Singapura bisa menyebabkan infeksi pada otak.
"Umumnya bisa sembuh sendiri paling lama dua minggu, tanpa terapi spesifik. Sifatnya terapi mengurangi gejala saja. Tapi sebagian besar bisa ditangani di rumah. Hanya, beberapa kasus walau jarang bisa fatal karena bisa menyebabkan infeksi di otak," ungkapnya pada Tribunnews, Senin (8/8/2022).
Lebih lanjut, Dicky menyebutkan jika pada kasus yang sangat jarang bisa menyebabkan gangguan pada syaraf. Hal ini bisa menimbulkan kelumpuhan.
Hingga saat ini, belum ada vaksin yang bisa dipakai untuk penyakit Flu Singapura. Selain itu juga belum ditemukan obat yang spesifik.
Selain itu seseorang yang pernah sakit, bisa terinfeksi kembali. Walau sifat re-infeksi nya
berbeda dengan Covid-19. Pada Flu Singapura, infeksi kedua dan selanjutnya makin ringan atau berkurang potensi keparahannya.
Sebagai informasi tambahan, Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut dan kuku ini bisa dilihat secara kasat mata.
Baca juga: Virus Covid-19 Diprediksi Tingkat Keparahan akan Berkurang dan Jadi Flu Biasa
Ciri khas yang ditimbulkan seperti kelainan pada kulit, tangan, mulut dan kaki.Sedangkan gejala lain bisa serupa dengan flu biasa.
Untuk penyebarannya, terjadi karena kontak erat atau mekanisme penularan selain droplet. Dicky pun menyebutkan jika cara mencegah penyakit ini ternyata tidak jauh berbeda dengan Covid-19.
"Prinsip pencegahan, pola hidup sehat termasuk 5M dalam pandemi Covid-19 tetap bermanfaat pada penyakit menular lain, termasuk Flu Singapura. Bahkan ventilasi sirkulasi udara yang baik menjadi sangat penting," tegasnya.
Selain itu Dicky juga mengingatkan untuk menjaga kebersihan di rumah dan lingkungan. Selain itu, penggunaan barang bersama bisa menjadi atensi penularan.
Terkini Lainnya
Menurut Praktisi Kesehatan dan Ahli Epidemiologi Dicky Budiman, umumnya penyakit ini sifatnya ringan sampai sedang. Meski begitu tetap waspada.
Bisa Dilakukan di Indonesia, Cek Biaya yang Harus Dikeluarkan untuk Transplantasi Rambut
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Mengenal Fenomena 'Remaja Jompo', Faktor Pemicu dan Cara Mengatasi
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Garut, Psikiater Ingatkan Gangguan Jiwa Harus Segera Diobati
Alkes dan obat Obatan Mahal, Tata Kelola Dagang, Pajak serta Koordinasi Kementerian Harus Dibenahi
Penelitian Terbaru Mom Shaming, Dialami 70 Persen Ibu di Indonesia dan Aktornya Keluarga Inti
Durian Tak Mengandung Kolestrol, Tapi Trigliseridanya Tinggi