7 Makanan yang Tidak Baik Disimpan di Kulkas, Dapat Berubah Tekstur hingga Sebabkan Penyakit - News
News - Berikut tujuh makanan yang sebaiknya tidak disimpan di kulkas.
Kulkas seringkali digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan dan minuman.
Bahkan, kulkas seringkali dijadikan tempat menyimpan makanan yang belum habis dikonsumsi.
Adapun alasannya agar makanan tidak cepat rusak dan bisa dikonsumsi lagi dalam jangka waktu yang lama.
Dikutip dari Kauveryhospital, ada sejumlah makanan yang tidak baik jika disimpan di kulkas.
Hal tersebut dikarenakan beberapa makanan justru akan mengalami kerusakan jika disimpan dalam kulkas.
Baca juga: Daftar Makanan untuk Mencegah Kanker Serviks
Bahkan dalam kasus yang lebih parah, tindakan tersebut akan menyebabkan penyakit bagi orang yang mengonsumsinya.
Untuk lebih jelasnya, inilah tujuh makanan yang sebaiknya tidak disimpan di kulkas atau lemari es:
1. Roti
Roti akan cepat kering dan menjadi basi ketika disimpan di lemari es.
Menyimpannya di tempat yang sejuk dan kering seperti lemari atau tempat roti akan membuatnya tetap segar dan dapat dimakan lebih lama.
2. Pisang
![Ilustrasi roti kue](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-roti-kue.jpg)
Baca juga: 8 Makanan yang Berbahaya Jika Dipanaskan Kembali, Sebabkan Gangguan Pencernaan hingga Jadi Racun
Banyak orang menyimpan buah pisang di lemari es, tetapi ini adalah sebuah kesalahan.
Pisang tumbuh di iklim tropis yang hangat, dan sel-selnya tidak tahan dingin.
Terkini Lainnya
Inilah 7 makanan yang tidak baik jika disimpan dalam kulkas. Dapat merubah rasa, bentuk hingga menyebabkan penyakit bagi yang mengonsumsi.
BERITA REKOMENDASI
Sensasi Manis Gula Aren Cita Rasa yang Mendunia
BERITA TERKINI
berita POPULER
Bisa Dilakukan di Indonesia, Cek Biaya yang Harus Dikeluarkan untuk Transplantasi Rambut
Mengenal Fenomena 'Remaja Jompo', Faktor Pemicu dan Cara Mengatasi
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Garut, Psikiater Ingatkan Gangguan Jiwa Harus Segera Diobati
Alkes dan obat Obatan Mahal, Tata Kelola Dagang, Pajak serta Koordinasi Kementerian Harus Dibenahi
Penelitian Terbaru Mom Shaming, Dialami 70 Persen Ibu di Indonesia dan Aktornya Keluarga Inti