androidvodic.com

Cegah Angka Kematian Ibu dan Anak, Setiap Keluarga Wajib Punya Buku KIA - News

Laporan Wartawan News, Rina Ayu

News, JAKARTA -- Secara global, kematian ibu dan anak telah turun secara signifikan, tetapi bebannya masih tinggi.

Pada 2017 tercatat hampir 300 ribu perempuan meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan.

Demikian pula, sekitar 5 juta anak balita meninggal setiap tahun.

Baca juga: Orang Tua Perlu Tahu, Ini Pentingnya Rutin Mengisi Buku KIA untuk Tumbuh Kembang Anak

Karena itulah, Wakil menteri Kesehatan RI (Wamenkes) dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan kehamilan, persalinan, nifas, dan masa kanak-kanak adalah masa kritis.

Penyediaan pemeriksaan antenatal berkualitas tinggi dan teratur selama kehamilan kemungkinan akan menentukan status kesehatan ibu hamil dan anak-anak.

Pemerintah berkomitmen untuk memprioritaskan ketersediaan layanan esensial bagi ibu dan anak.

''Buku KIA memainkan peran penting sebagai alat berbasis rumah untuk memastikan kesehatan ibu dan anak yang berkelanjutan,'' ujar Wamenkes Dante secara virtual, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Manfaat Pembelajaran Musik untuk Tumbuh Kembang Anak

Buku KIA merupakan panduan bagi keluarga dan penyedia layanan kesehatan untuk mengidentifikasi awal masalah kesehatan selama masa kehamilan dan masa kanak-kanak.

Dengan demikian, buku pegangan ini merupakan alat yang efektif untuk memantau penyediaan dan ketersediaan layanan kesehatan ibu dan anak yang esensial untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono (depan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/5/2022). Rapat kerja tersebut membahas kondisi terkini kasus hepatitis akut dan langkah penanganannya serta membahas persiapan transisi pandemi Covid-19 menuju endemi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono (depan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/5/2022). Rapat kerja tersebut membahas kondisi terkini kasus hepatitis akut dan langkah penanganannya serta membahas persiapan transisi pandemi Covid-19 menuju endemi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Dikatakan dr. Dante, pandemi telah mempengaruhi program International Knowledge Sharing. Selama pertemuan ini, peserta akan mendapat kesempatan untuk belajar dari Indonesia dan negara peserta lainnya bagaimana negara melakukan penguatan deteksi dini masalah kesehatan ibu dan anak melalui pemanfaatan buku KIA.

Baca juga: KPAI soal RUU KIA: Puan Tunjukkan Komitmennya Perbaiki Kualitas Tumbuh Kembang Anak

Peserta juga berkesempatan mendapatkan pengetahuan terkait pemberdayaan keluarga menggunakan buku KIA untuk deteksi dini, serta bagaimana meningkatkan kapasitas peserta dalam melakukan monitoring dan evaluasi pemanfaatan buku KIA.

''Kami bertujuan untuk mengakomodasi negara-negara untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik mereka dalam melakukan deteksi dini dan pemeriksaan kesehatan terpadu untuk Ibu dan Anak menggunakan buku KIA,'' ungkap dr. Dante.

Salah satu agenda utama SDGs adalah menurunkan angka kematian ibu dan kematian Balita. Perlu dilakukan optimalisasi penggunaan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam mendukung kesehatan ibu dan anak.

Dalam upaya meningkatkan pemanfaatan buku KIA, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) mengadakan program pengembangan kapasitas kerja sama Selatan-Selatan melalui pertukaran pengetahuan, keahlian, dan sumber
daya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat