androidvodic.com

Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi

News, JAKARTA - Makanan pendamping ASI (MPASI) dianjurkan mulai dikonsumsi bayi usia 6 bulan ke atas.

Penyediaan MPASI ini dilakukan untuk mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisi sang buah hati.

Nah, bagi ibu bekerja, menyediakan MPASI tak jarang jadi problema tersendiri, karena terkait waktu.

Baca juga: Campurkan ASI untuk MPASI, Apakah Boleh? Begini Kata Dokter

MPASI Enthusiast sekaligus founder @MammaKanin, Inta Heruwanto pun memberikan tips sediakan MPASI bagi mama yang bekerja.

Langkah pertama, ibu tidak perlu memasak setiap harinya untuk MPASI. Ibu bisa berbelanja sekali seminggu dan langsung memasak banyak untuk stok beberapa hari.

“Misalnya setiap hari sabtu belanja, dan hari minggu ibu masak untuk stok enam hari ke depan. Dan jangan lupa kalau ke kantor kasih jadwalnya. Biar baby sitter atau orang yang menjaga anak di rumah tahu kapan MPASI diberikan,” ungkapnya saat ditemui di Jakarta Barat, Kamis (15/9/2022).

Baca juga: Memaksa Anak Makan Dapat Timbulkan Rasa Trauma: Ini Saran Dokter Terkait Pemberian MPASI

Untuk mempermudah ibu pekerja, MPASI yang dibuat bisa disimpan ke dalam freezer kulkas.

Hal ini menurut Inta tidak masalah karena sama hal dengan ibu yang membekukan ASI perah, lalu meletakkannya ke dalam kulkas.

“Jadi, kalau makanan pun aku kaya begitu. Aku masak dalam porsi banyak, lalu aku bagi dalam wadah kecil. Toh anak bayi tidak mungkin makan banyak. Siapa tahu dia cuma mau makan satu sendok teh saja,” paparnya lagi.

Lebih lanjut, Inta mengingatkan untuk para orangtua agar tidak memarahi sang anak jika makan sedikit. Tips lainnya, saat ingin menghangatkan makanan adalah dikukus.

Baca juga: Tips Buat Menu MPASI untuk Bayi di Rumah, Pastikan Belanja Sayur dan Buah Segar

Misalnya pada hari sabtu diletakkan di freezer, keesokan harinya MPASI bisa ditempatkan di chiller kulkas.

Dan pada hari senin, makanan sudah setengah mencair, sehingga orangtua tinggal menghangatkannya saja.

“Nah sudah setengah leleh lumayan kan, tinggi dikukus. Tergantung makannya, namun sebagian besar, anak bayi belum boleh terlalu goreng-goreng. Selain itu juga belum boleh konsumsi minyak, jadi lebih aman kukus,” pungkasnya.