androidvodic.com

Laporan Wartawan News, Eko Sutriyanto  

News, MEDAN - Saat ini tuberculosis atau TBC menjadi salah satu tantangan kesehatan yang dihadapi masyarakat di Kota Medan.

Berdasarkan data Indonesia Tuberculosis Information System, per tahun 2021 diestimasikan terdapat lebih dari 18.900 kasus TBC yang terjadi di Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara tersebut.

Sepanjang tahun 2021 jumlah kasus TBC/TBC-RO (TBC Resistan Obat) yang terlapor hanya sekitar 5.641 kasus atau 30 persen dari jumlah perkiraan penderita.

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Pocut Fatimah Fitri, MARS mengatakan, minimnya jumlah terlapor ini karena pemerintah kota sepanjang tahun 2021 fokus penanganan covid-19.

Baca juga: Menkes Targetkan Pemeriksaan TBC Harus mencapai 60.000 Tiap Bulan

"Dinkes Kota Medan akan terus melakukan berbagai cara untuk menekan angka kasus TBC sehingga apa yang ditargetkan yakni eliminasi Tuberkulosis 2030 khususnya di Kota Medan bisa dicapai," katanya dalam keterangan tertulis di sela-sela screening TBC di Medan, Selasa (29/11/2022).

Pocut menambahkan, meski minim laporan namun  keberhasilan pengobatan penderita TBC-RO mengalami peningkatan dan capaiannya melampaui target.

“Keberhasilan pengobatan capaiannya sudah 90,1 persen yang artinya kasus TBC yang ditemukan bisa ditangani sampai sembuh,” ungkapnya.

Penyakit yang menyerang organ paru-paru ini dikenal sebagai penyebab utama kematian akibat penyakit infeksi di dunia secara nasional kasus TBC di Indonesia terjadi sebanyak 301 insiden per 100.000 penduduk dengan angka kematian sebesar 34 kasus per 100.000 penduduk.

Melihat fakta ini, Erha ingin berpartisipasi dalam program pemerintah terkait target percepatan eliminasi Tuberkulosis 2030 dengan menyelenggarakan screening TBC gratis bagi 5.000 masyarakat di Kota Medan, Selasa (29/11/2022).

“Kualitas hidup yang baik menjadi faktor kunci dalam menyelesaikan masalah sosial yang terjadi dan screening TBC masal bersama Dinas Kesehatan Kota Medan menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata yang kami harap dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi 5.000 pasien yang diperiksa namun juga bagi orang-orang disekelilingnya,” tandas Andreas Bayu Aji, Chief Corporate Affairs Arya Noble, Induk usaha Erha.