androidvodic.com

Baru 50 Persen RS Kabupaten/Kota Punya Alkes untuk Penyakit Stroke, Jantung, Ginjal, dan Kanker - News

Laporan Wartawan News, Rina Ayu

News, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan layanan empat penyakit katastropik seperti jantung, stroke, ginjal, dan kanker dapat diakses di seluruh rumah sakit Kabupaten/Kota di Indonesia.

Saat ini setidaknya baru 50 persen kabupaten/kota RS yang memiliki alat kesehatan (alkes) lengkap untuk keempat penyakit ini.

Upaya ini dilakukan untuk mendekatkan akses layanan kesehatan rujukan kepada masyarakat Indonesia.

Baca juga: Menkes: Tahun 2024 RS di Seluruh Provinsi Bisa Layani Penyakit Jantung, Stroke, dan Kanker

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes dr. Azhar Jaya mengatakan, langkah ini juga untuk mengurangi beban pembiayaan kesehatan.

“Saat ini belum semua rumah sakit di Indonesia memiliki alat kesehatan lengkap untuk pengobatan penyakit kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi,” ujar Dirjen Azhar beberapa waktu lalu.

Sebagai contoh untuk penyakit jantung, tidak semua provinsi memiliki rumah sakit dengan fasilitas untuk pasang ring di jantung.

Dari 34 provinsi, yang bisa melakukan operasi pasang ring hanya 28 provinsi dan 22 provinsi yang bisa melakukan operasi jantung terbuka.

Ditargetkan 34 rumah sakit di seluruh provinsi pada 2024 bisa melayani penyakit kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi.

Baca juga: Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan Bisa Dilakukan sejak dalam Kandungan

Secara bertahap, Menkes Budi menargetkan 50 persen kabupaten/kota memiliki alat kesehatan lengkap untuk 4 penyakit tersebut.

Alat kesehatan untuk pengobatan jantung dan stroke antara lain Echocardiography, CT-Scan, Cath lab, Set Kamar OK, IABP, Rotablator, IVUS-FFR, MRI, Mikroskop Neuro, Heart Lung Machine, dan OCT.

Sementara untuk kanker terdiri dari Mammography, SPECT CT, Flowcytometer, IHK, Bronchoscopy, Brachiterapy, CUSA, LINAC, PET-CT, CT Simulator.

Baca juga: Tiga Faktor Terbentuknya Batu Ginjal pada Tubuh

Ada pula alat kesehatan untuk uronefrologi adalah Set endourology, ESWL, C-Am, USG Doppler, Video Urodynamic, Laser Holmium, Automated Peritoneal Dialysis, PCNL, URS, dan Tissue typing

Selain itu, Menkes Budi juga akan melengkapi alat kesehatan untuk kesehatan ibu dan anak, berupa Mesin Anestesi, Patient Monitor, Ventilator, USG Fetomaternal, Inkubator Bayi, MALDI Tofs, Laser Ablation, HFOV, Mesin Nitrit Oxide, HFOT, dan HFNC.

Anggaran yang diperlukan untuk mengejar target 50 persen kabupaten/kota tersebut sebesar Rp. 3,55 triliun. Anggaran tersebut disalurkan ke daerah sehingga yang melakukan pembelian alat kesehatan adalah pemerintah daerah.

Saat ini sudah 55 persen alat kesehatan yang sudah sampai. Dari 55 persen itu ada alat yang sudah terpasang ada juga alat yang dalam proses instalasi.

Adapun 4 persen alat batal dibeli karena kendala dari pihak supplier karena tidak siap, tidak bisa indent, katalog turun tayang, dan gagal lelang.

“Pemerintah mempercepat pengiriman barang dan administrasi pertanggungjawaban keuangan akhir tahun. Pemerintah juga segera melakukan penggantian merk untuk barang yang tidak tersedia,” tutur Dirjen Azhar.

Pemenuhan alat kesehatan ini merupakan langkah konkret transformasi kesehatan terkait layanan rujukan. Transformasi ini dimulai dengan mengatasi penyakit penyebab kematian paling tinggi di Indonesia yakni penyakit kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat