androidvodic.com

Pembunuhan Bocah di Makassar, Pelaku Tergiur Keuntungan Jual Organ Korban, Dokter: Tak Semudah Itu - News

Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi

News, JAKARTA - Dua remaja di Makassar berinisial AD (17) dan MF (14) menculik dan membunuh seorang bocah SD berusia 11 tahun bernama Muh Fadli Sadewa. 

Motif pembunuhan tersebut, karena pelaku tergiur keuntungan jual organ manusia yang mereka lihat di sebuah situs.

Ketua ASRI Urology Center (AUC) Dr. dr. Nur Rasyid, SpU (K) mengatakan tidak semudah itu menjual atau menerima donor organ dari orang lain. Misalnya ginjal.

"Masyarakat perlu tahu, bahwa organ itu untuk bisa dipakai, syaratnya banyak," tegasnya saat diwawancarai dalam acara launching Transplantasi Ginjal Siloam Hospital ASRI di Jakarta, Kamis (12/1/2023). 

Baca juga: Fakta-fakta Pembunuhan Bocah di Makassar, Pelaku Tergiur Jual-beli Organ, Rumah Jadi Sasaran Massa

Beberapa syarat yang perlu dipenuhi pertama, ginjal yang harus cocok antara yang dijual dengan mau beli. 

Untuk mengetahui cocok atau tidaknya dilakukan pemeriksaan yang tidak sederhana.

"Tidak bisa organ sudah dikeluarin tiba-tiba dipakai, tidak bisa. Jadi yang namanya penjualan organ, kalau misalnya saya mau menjual organ ke negara tertentu maka saya harus datang ke negara tersebut," tegasnya. 

Setelah berada di negara tempat berdonor, maka akan dilakukan pemeriksaan di laboratorium. 

Begitu ada orang yang cocok, maka pengambilan ginjal atau organ apa pun akan dilakukan kamar operasi.

Dan dalam waktu bersamaan ditransplantasikan kan ke orang lain yang menerima ginjal tersebut. 

"Tidak akan pernah terjadi organnya diambil, di tempat bukan rumah sakit dan dikerjakan di hari berbeda.Karena setiap organ itu mempunyai waktu yang sangat pendek," papar dr Nur Rasyid. 

Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Makassar Tergiur Harga Organ Manusia di Situs Rusia, Dapat Dijual Rp1,2 Milliar

Pada organ ginjal, paling lama enam jam sejak dikeluarkan dan harus segera dipakai. 

Sejumlah warga kerabat korban pembunuhan anak dibawah umur melakukan pengerusakan rumah pelaku korban pembunuhan anak di bawah umur di Jalan Batua Raya, Makassar, Selasa (10/1/2023). Pengrusakan tersebut dipicu kemarahan warga lantaran alasan kedua tersangka AD (17) dan MF (14) membunuh MFS untuk dijual organ tubuhnya.
Sejumlah warga kerabat korban pembunuhan anak dibawah umur melakukan pengerusakan rumah pelaku korban pembunuhan anak di bawah umur di Jalan Batua Raya, Makassar, Selasa (10/1/2023). Pengrusakan tersebut dipicu kemarahan warga lantaran alasan kedua tersangka AD (17) dan MF (14) membunuh MFS untuk dijual organ tubuhnya. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

"Dan harus dulu memenuhi syarat cocok. Jadi tidak bisa saya ambil organnya orang, tanam ke orang lain. Langsung ditolak, bahkan orang menerima pun bisa langsung meninggal," terang dr Nur Rasyid lagi. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat