Cuaca Panas Ekstrem, Masihkah Perlukah Berjemur? Simak Penjelasan Dokter - News
Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi
News, JAKARTA - Beberapa waktu lalu Indonesia diterpa cuaca panas ekstrem.
BMKG pernah mencatat suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2॰C di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, pada pekan lalu.
Lantas jika sudah begini, masihkah diperlukan berjemur?
Terkait hal ini, Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Himawan Aulia Rahman, SpA berikan tanggapan.
Baca juga: Hati-Hati Cuaca Panas, Anak Bisa Alami Mimisan
Menurutnya, berjemur masih diperlukan karena memberikan manfaat.
Cahaya matahari membantu tubuh dalam pembentukan vitamin D.
"Ada faktor penting seperti pembentukan vitamin D," ungkapnya pada media briefing virtual, Jumat (28/4/2023).
Namun, pada cuaca panas seperti sekarang ini, perlu diperhatikan waktu yang diperlukan saat berjemur.
"Maksimal 15 menit sehari dan itu bukan tengah hari," kata dr Himawan menambahkan.
Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah pilih waktu yang tepat saat terpapar sinar matahari.
Perhatikan juga waktunya dan jangan terlalu lama.
Karena jika terlalu lama cuaca panas, dapat berisiko mengalami dehidrasi atau kepanasan.
Lebih lanjut, ia menganjurkan untuk memastikan kebutuhan cairan tercukupi.
Caranya dengan mengonsumsi cairan yang cukup.
"Dengan cara itu bisa mengurangi risiko dehidrasi atau kekurangan cairan," tutupnya.
Terkini Lainnya
Cuaca panas ekstrem, BMKG pernah mencatat suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2॰C di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, pada pekan lalu.
Jerawat Punggung Bisa Disebabkan oleh Faktor Genetik? Ini Penjelasan Dokter
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Dirut BPJS Kesehatan Bicara soal Penjaminan Penyakit Kardiovaskular, Tembus Puluhan Triliun Rupiah
70 Juta Perokok Aktif di RI, Pakar Kesehatan: Perlu Pendekatan Pentahelix Turunkan Angka Prevalensi
Menkes Enggan Disangkutpautkan dengan Pencopotan Dekan FK Unair
Respons Kemenkes Usai Dekan FK Unair Dicopot karena Tolak Wacana Dokter Asing
Indonesia Kekurangan 1 Juta Kantong Darah, 33 RS Ditargetkan Kumpulkan & Kelola Mandiri Donor Darah