androidvodic.com

Vaksin Demam Berdarah Sudah Tersedia, Bisa untuk Usia 6-45 Tahun - News

News - Vaksin demam berdarah kini sudah tersedia.

Kasus demam berdarah atau DBD masih menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia.

Doker spesialis anak di Klinik Kasih Ibu Sehati Solo, dr MN Ardi Santoso, mengungkapkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2022, terdapat 1.236 kasus kematian akibat DBD, atau setidaknya ada 3 orang meninggal dunia setiap hari.

"Jumlah tersebut melonjak tajam jika dibandingkan dengan kasus di tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 705 kasus kematian pada tahun 2021," ungkap Dokter Ardi kepada News, Selasa (20/6/2023).

Tingginya risiko kematian yang disebabkan oleh jangkitan virus dengue, lanjut Ardi, membuat para tenaga medis berupaya keras dalam melakukan tindakan preventif atau pencegahan menekan angka kasus dan pada akhirnya menurunkan angka kematian.

Belakangan ini ditemukan vaksin sebagai inovasi pencegahan dan pengendalian virus dengue yang dinamakan vaksin Qdenga.

"Vaksin Qdenga diindikasikan untuk pencegahan penyakit dengue yang disebabkan oleh semua serotipe virus dengue pada individu berusia 6–45 tahun," ujar Dokter Ardi.

Baca juga: Demam Berdarah: Gejala, Penyebab dan Penanganannya

Vaksin ini bekerja mengaktifkan beberapa sistem imunitas di dalam tubuh sehingga mengurangi resiko jangkitan virus bahkan mengurangi risiko tingkat keparahan kasus.

Vaksin Qdenga juga telah melalui proses pengujian klinis pivotal yang sangat ketat pada fase 3 (TIDES), yang mencakup lebih dari 20.000 peserta di 8 negara endemis dengue.

Ilustrasi digigit nyamuk - Nyamuk Aedes Aegypti merupakan nyamuk yang menyebarkan virus dengue penyebab penyakit DBD.
Ilustrasi digigit nyamuk - Nyamuk Aedes Aegypti merupakan nyamuk yang menyebarkan virus dengue penyebab penyakit DBD. (pixabay/mikadago)

Vaksin ini sudah bisa didapatkan hampir di setiap kota, seperti di klinik Kasih Ibu Sehati Solo.

Anak-anak di bawah 14 tahun didorong untuk mendapatkan vaksin demam berdarah.

"Karena berangkat dari data Kementerian Kesehatan tahun 2020, dari jumlah kasus kematian akibat dengue di Indonesia, 61 persen di antaranya adalah anak-anak di bawah usia 14 tahun," ujar Dokter Ardi.

Baca juga: 3 Buah untuk Mempercepat Penyembuhan Demam Berdarah

Menurutnya, melihat data risiko kematian pada anak dan juga melihat angka kenaikan kasus pada tahun 2022, sebagai upaya dalam menjaga kemungkinan buruk yang terjadi pada anak, maka para orangtua disarankan untuk memberikan vaksin dengue.

Ia memperkirakan, kasus yang terjadi pada anak dan tingkat resikonya akan semakin memburuk, karena belakangan imunitas anak-anak sangat diuji oleh kondisi perubahan iklim yang sangat ekstrem, belum lagi potensi perkembangan virus dengue di tengah cuaca tropis yang tidak menentu.

"Artinya proteksi berlapis harus dilakukan untuk semata-mata menjaga anak-anak dari kemungkinan buruk yang akan terjadi," ungkapnya.

(News/Gilang Putranto)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat