Papua Termasuk Daerah dengan Angka Obesitas dan Stunting Tinggi, Ini Penjelasan Kemenkes - News
Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi
News, JAKARTA- Papua termasuk daerah dengan angka prevalensi obesitas yang cukup tinggi.
Pada tahun 2018, provinsi papua memiliki prevalensi tertinggi kasus kelebihan berat badan pada obesitas kelompok anak-anak usia 5-12 tahun yaitu 36 persen.
Baca juga: Tekan Stunting, PAN Gencarkan Peningkatan Gizi Masyarakat Demi Mencetak Generasi Emas 2045
Namun di sisi lain, angka stunting di Papua juga terbilang tinggi yaitu 33,1 persen.
Kenapa bisa demikian? Terkait hal ini, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono beri tanggapan.
Menurutnya salah satu faktor penyebab adalah mengonsumsi makanan instan.
"Memang itu karena tadi, pola makan di keluarga yang kebanyakan menggunakan makanan instan. Dan (makanan) instan ini tidak dipilih dan dibatasi oleh ibu-ibu," ungkapnya pada siaran FMB9ID_IKP soal Bahaya Pada Obesitas Dini, Apa Solusinya, Senin (24/7/2023).
Menurut Dante, orangtua di daerah alami kesulitan untuk mendapatkan pola makanan gizi berimbang dan cenderung menggunakan makanan instan.
Baca juga: Ini Penyebab Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Berisiko Stunting
Sedangkan makanan instan cenderung memiliki kalori yang tinggi.
"Di papua banyak menggunakan makanan instant sehingga kasus obesitas di sana juga. Di lain sisi mereka memiliki kasus stunting yang tinggi," kata Dante.
Terkini Lainnya
Papua memiliki prevalensi tertinggi kasus kelebihan berat badan pada obesitas kelompok anak-anak usia 5-12 tahun yaitu 36 persen.
1000 Orang Terinfeksi Norovirus di Korea Selatan, Ketahui Cara Penularan dan Gejalanya
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
4 Tips Mengobati Jerawat Punggung, Cukup Dilakukan di Rumah
Cegah Fatalitas Kanker Paru, Dokter Spesialis Ungkap Pentingnya Diagnosis Lebih Awal
Konselor Remaja Tekankan Pentingnya Mengelola Stres pada Gen Z di Era Society 5.0.
Seminar Kesehatan Kimia Farma: Vaksin Demam Berdarah untuk Masa Depan yang Lebih Sehat
Viral HRD di Bogor Pakai Data Pelamar untuk Buat Rekening Bank BUMN, Korban Duga Ada Persekongkolan