androidvodic.com

News - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diluncurkan oleh pemerintah menanggung pembiayaan berbagi jenis penyakit mulai dari gejala yang dirasakan hingga perlu untuk mendapatkan tindakan operasi.

Oleh sebab itu, kini masyarakat mulai mempercayakan dirinya kepada Program JKN apabila sewaktu-waktu jatuh sakit, seperti yang dialami Ainul Mardiah (59).

Ainul merupakan seorang yang berprofesi sebagai guru di kota Langsa yang tidak lama lagi akan memasuki masa pensiun. Menurutnya, terdaftar sebagai peserta Program JKN membuat ia tidak terlalu khawatir jika ada biaya pengobatan yang akan timbul dikemudian hari.

“Sangat tenang rasanya sejak memasuki zaman BPJS Kesehatan ini. Kalau sakit tinggal diantarkan ke klinik atau pun ke rumah sakit. Sebelum ada program ini semua orang pasti sangat berpikir jika ingin pergi ke fasilitas kesehatan, karena kondisi ekonomi yang tidak menentu bisa jadi memiliki biaya yang pas-pasan atau bahkan tidak memiliki sama sekali,” ungkap Ainul kepada Jamkesnews, Senin (14/08).

Baca juga: BPJS Kesehatan Berkolaborasi dengan Pemkot Balikpapan, Tingkatkan Pelayanan Program JKN

Wanita yang sudah bertahun-tahun mengabdikan dirinya sebagai guru tersebut juga menceritakan pengalamannya menggunakan Program JKN sejak dirinya divonis sakit jantung pada tahun 2015 silam.

Sembilan tahun lalu, tiba-tiba Ainul banyak kali mengeluarkan keringat, badannya mulai terasa lelah dan nyeri dada seperti terasa ditekan oleh benda berat. Ia pun dilarikan ke IGD dan dokter menyampaikan bahwa ia menderita penyakit jantung serta harus dirawat inap selama satu minggu.

"Dari kejadian ini saya sudah menduga akan bergantung pada Program JKN yang siap menjamin penuh seluruh biaya pengobatan saya. Ternyata benar setiap tahunnya saya pasti pernah dirawat inap di rumah sakit, paling lama saya pernah dirawat inap selama setengah bulan pada bulan puasa tahun lalu,” kata Ainul.

Ainul juga menambahkan bahwa ia pernah dititipkan di ruang rawat inap VIP selama tiga hari dikarenakan ruang rawat inap kelas satu penuh ketika dirinya dirawat di Rumah Sakit Cut Mutia.

“Ada satu kejadian yang membuat saya sangat terkesan menggunakan Program JKN, saya pernah dilarikan ke IGD Rumah Sakit Cut Meutia Kota Langsa dan pada saat itu kamar penuh. Akibat kejadian ini saya dirawat diruangan VIP selama tiga hari sampai kamar kelas satu ada yang kosong barulah saya dipindahkan sesuai hak saya. Hal ini menggambarkan, bahwa rumah sakit memberikan solusi terbaiknya kepada setiap masyarakat jika mengalami kendala seperti yang saya hadapi,” ujar Ainul.

Selama sembilan tahun menggunakan Program JKN, Ainul merasakan setiap perbaikan mutu pelayanan yang terus ditingkatkan oleh BPJS Kesehatan mulai dari pelayanan yang sangat baik, pelayanan administrasi yang mudah maupun dari pelayanan medis.

Baca juga: Program JKN Andalan Anik dan Perusahaannya untuk Mendapatkan Layanan Kesehatan

“Pelayanan sekarang sangat bagus sekali, sekarang berobat cukup menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) di KTP saja sudah bisa dilayani. Pelayanan di rumah sakit pun sangat memuaskan, para petugas berlomba-lomba memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh pasien dengan ramah serta tanpa membeda-bedakan pasien,” tutur Ainul.

Pada akhir pembicaraan, ia berharap agar Program JKN selalu memberikan kemudahan kepada pesertanya dan untuk masyarakat juga harus mengubah pola pikirnya tentang kesehatan sebagai Warga Negara Indonesia yang sudah bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis serta mudah sejak adanya Program JKN.

“Dahulunya mungkin semua orang akan berfikir, bertambah tingginya biaya pelayanan kesehatan membuat banyak orang bersungguh-sungguh untuk menjaga kondisi kesehatan agar terhindar dari pengeluaran biaya tidak terduga. Namun, hal tersebut rupanya masih belum cukup untuk memproteksi diri dari berbagai penyakit, sekarang sudah ada Program JKN yang sangat mudah untuk diakses, jangan tunggu sakit baru merasa program ini penting,” ucap Ainul.