androidvodic.com

Waspada Jika Alami Telinga Berdenging, Jangan Diabaikan Karena Dapat Sebabkan Gangguan Pendengaran - News

News, KESEHATAN - Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala dan Leher, dr Arne Laksmiasanti, Sp. THT-KL, M. Kes imbau untuk segera ke dokter THT jika mengalami gejala seperti telinga berdenging.

Salah satu permasalahan atau gangguan pada telinga yang kerap dijumpai adalah telinga berdenging.

Telinga berdenging disebut dengan tinnitus, yaitu kondisi di mana munculnya dengingan atau deringan pada telinga akibat suatu hal.

Pasalnya, banyak orang yang mengabaikan kondisi telinga berdenging tersebut, karena dianggap umum dialami.

Kendati demikian, dr Arne Laksmiasanti imbau untuk tidak mengabaikan kondisi telinga berdenging tersebut.

Baca juga: Dokter THT Imbau Perhatikan Batasan Volume dan Durasi Waktu Saat Gunakan Earphone hingga Headset

Dilansir melalui YouTube TribunHealth, Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala dan Leher, dr Arne Laksmiasanti, Sp. THT-KL, M. Kes paparkan alasan untuk tidak mengabaikan kondisi telinga yang berdenging.

Menurut penjelasan dr Arne Laksmiasanti, pada tahap awal telinga berdenging muncul, biasanya ditandai dengan dengingan yang muncul dan hilang.

Suara dengingan yang muncul akan hilang timbul, kondisi inilah yang menyebabkan banyak orang mengabaikan kondisi tersebut.

Akan tetapi, jika kondisi ini sudah memasuki pada kondisi yang parah, dengungan tersebut akan terus muncul dan tidak hilang timbul.

Kondisi ini tentunya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, mulai dari mengganggu pekerjaan hingga menurunkan kualitas tidur.

dr Arne Laksmiasanti imbau untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter THT saat mengalami telinga berdenging.

Pasalnya, jika telinga berdenging diabaikan hingga memasuki kondisi yang parah, hal ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran.

Melakukan pemeriksaan awal dianjurkan untuk mencegah terjadinya gangguan pendengaran.

"Jadi memang untuk kasus seperti itu disarankan jangan terlalu mengabaikannya," ucap dr Arne Laksmiasanti.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat