Perdoski: Penularan Monkeypox Pada Komunitas Tertentu Berkaitan dengan Aktivitas Seksual - News
Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi
News, JAKARTA - Kasus cacar monyet atau Monkeypox terus menunjukkan tren peningkatan.
Nyatanya, penularan Monkeypox ternyata berkaitan dengan aktivitas seksual.
Baca juga: Indonesia Bakal Dapat Bantuan 2000 Dosis Vaksin Untuk Monkeypox dari ASEAN
Hal ini diungkapkan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) dr. Prasetyadi Mawardi.
Menurutnya, penyebaran Monkeypox berhubungan erat dengan perilaku dan sebagian besar terjadi pada kelompok tertentu.
"Berisiko yaitu pada komunitas tertentu. Dari 14 kasus yang terjadi keseluruhannya berkaitan dengan seksual," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Jumat (27/10/2023).
Baca juga: Kasus Monkeypox Terus Bertambah, Akankah Jadi KLB? Begini Kata Kemenkes
Kementerian Kesehatan pun mengungkapkan sebagian besar dari kasus tersebut dialami oleh laki-laki yang melakukan seks dengan sesama jenis.
Selain itu penularan terjadi lewat kontak erat dan aktivitas hubungan seksual berisiko.
Di sisi lain, dr. Prasetyadi ungkap jika penularan Monkeypox tidaklah mudah.
“Mpox ini meskipun disebut penyakit menular tapi risiko penularannya tidak mudah," jelasnya.
Berbeda dengan cacar air yang penularannya sangat cepat, Monkeypox ini relatif lambat.
"Ini juga tergantung dari daya tahan tubuh setiap orang,” kata dr Prasetyadi.
Jika imunitas baik dan prima, maka tingkat pasien Monkeypox akan sembuh dengan sendirinya.
Terkini Lainnya
Menurutnya, penyebaran Monkeypox berhubungan erat dengan perilaku dan sebagian besar terjadi pada kelompok tertentu.
Bisa Dilakukan di Indonesia, Cek Biaya yang Harus Dikeluarkan untuk Transplantasi Rambut
BERITA REKOMENDASI
Dari 57 Kasus Monkeypox di Indonesia, 39 di Antaranya Idap HIV
Kasus Positif Monkeypox Jadi 57 Kasus, Semua Pasien Laki-Laki
Pasien Terjangkit Monkeypox Bertambah Jadi 57 Orang di Indonesia
BERITA TERKINI
berita POPULER
Bisa Dilakukan di Indonesia, Cek Biaya yang Harus Dikeluarkan untuk Transplantasi Rambut
Mengenal Fenomena 'Remaja Jompo', Faktor Pemicu dan Cara Mengatasi
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Garut, Psikiater Ingatkan Gangguan Jiwa Harus Segera Diobati
Alkes dan obat Obatan Mahal, Tata Kelola Dagang, Pajak serta Koordinasi Kementerian Harus Dibenahi
Penelitian Terbaru Mom Shaming, Dialami 70 Persen Ibu di Indonesia dan Aktornya Keluarga Inti