Ketahui iCare JKN, Permudah Pasien Akses Layanan Kesehatan - News
Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi
News, JAKARTA- BPJS Kesehatan baru-baru ini memperkenalkan inovasi bernama i-Care JKN.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof. dr. Ghufron Mukti, M.Sc, Ph.D ungkap jika inovasi ini dapat mempermudah dalam mengakses layanan kesehatan.
"iCare JKN itu semacam riwayat medis dalam genggaman tangan. Jadi di dalam handphone, bisa ada riwayat medis kalau Anda pakai iCare JKN," ungkapnya dalam acara Asia eHealth Information Network (AeHIN) di Kuningan Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Saat menggunakan iCare JKN, pengguna nantinya akan mendapatkan nama pengguna dan password.
Tidak hanya pasien, user name dan password ini juga dimiliki oleh dokter.
Dan dari aplikasi iCare JKN ini, pasien akan tahu sebelumnya pernah menjalani pengobatan di mana, riwayat penyakit dan sebagainya.
"Ini sangat membantu tidak saja pasien, tetapi juga dokter," kata dr Ghufron.
Pada kesempatan yang sama, dr Ghufron pun menjelaskan perihal acara Asia eHealth Information Network (AeHIN) yang digelar di Jakarta.
Acara ini adalah ajang membangun jejaring informasi untuk e-health di Asia.
Namun, Ghufron menjelaskan jika peserta yang datang tidak hanya negara dari Asia saja.
Tapi juga Amerika, Inggris dan dari berbagai negara lainnya.
"Intinya mereka itu saling belajar bagaimana sistem IT yang sekarang itu dengan digital," kata dr Ghufron.
Lebih lanjut, dr Ghufron menjelaskan jika ada tiga hal penting dari digital kesehatan.
Terkini Lainnya
Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof. dr. Ghufron Mukti, M.Sc, Ph.D memperkenalkan inovasi bernama i-Care JKN.
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Laki-Laki Lebih Rentan Alami Jerawat Punggung, Dokter Jelaskan Penyebabnya
Tak Langsung Ganti Baju setelah Berolahraga Bisa Munculkan Jerawat Punggung
Jerawat Punggung Bisa Disebabkan oleh Faktor Genetik? Ini Penjelasan Dokter
Dirut BPJS Kesehatan Bicara soal Penjaminan Penyakit Kardiovaskular, Tembus Puluhan Triliun Rupiah
70 Juta Perokok Aktif di RI, Pakar Kesehatan: Perlu Pendekatan Pentahelix Turunkan Angka Prevalensi