Kemenkes Ungkap Kondisi Terkini Pasien Monkeypox dengan Gejala Berat - News
Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi
News, JAKARTA- Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengumumkan kabar terkini pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) yang mengalami gejala berat.
Ia mengungkapkan jika kondisi pasien tersebut sudah terus menunjukkan perbaikkan.
"Sudah terus membaik," ungkapnya saat ditemui awak media di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Hal ini dikarenakan pasien terus mendapatkan penanganan dan obat-obatan yang tepat.
"Karena kemudian dia sudah mendapatkan obat virus, anti virus untuk Mpox," kata Nadia menambahkan.
Diketahui beberapa waktu lalu ada satu pasien di DKI Jakarta berada dalam kondisi berat seperti disampaikan Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta sekaligus Praktisi Kesehatan Masyarakat, Ngabila Salama.
"Ada satu kasus mpox dirawat dalam kondisi berat dengan observasi ketat. Pasien baru dirujuk pada Sabtu (25/11/2023) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) DKI Jakarta," ungkap dr Ngabila pada keterangannya, Minggu (26/11/2023).
Sebagai informasi, Mpox di Indonesia tercatat sudah ada 59 kasus. Kementerian Kesehatan pun catat 36 orang dari 59 pasien dinyatakan telah sembuh.
Sedagkan sampai saat ini sudah ada satu kasus pasien positif Monkeypox yang meninggal.
Terkini Lainnya
Sebagai informasi, Mpox di Indonesia tercatat sudah ada 59 kasus. Kementerian Kesehatan pun catat 36 orang dari 59 pasien dinyatakan telah sembuh.
Laki-Laki Lebih Rentan Alami Jerawat Punggung, Dokter Jelaskan Penyebabnya
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Laki-Laki Lebih Rentan Alami Jerawat Punggung, Dokter Jelaskan Penyebabnya
Tak Langsung Ganti Baju setelah Berolahraga Bisa Munculkan Jerawat Punggung
Jerawat Punggung Bisa Disebabkan oleh Faktor Genetik? Ini Penjelasan Dokter
Dirut BPJS Kesehatan Bicara soal Penjaminan Penyakit Kardiovaskular, Tembus Puluhan Triliun Rupiah
70 Juta Perokok Aktif di RI, Pakar Kesehatan: Perlu Pendekatan Pentahelix Turunkan Angka Prevalensi