Masalah Sanitasi jadi Kendala Pengentasan Stunting di Indonesia - News
Laporan wartawan News, Fahdi Fahlevi
News, JAKARTA - Pemerhati masalah Water, Sanitation, and Hygiene (WASH), Dr. Silva Liem, mengatakan masalah sanitasi memberikan pengaruh terhadap pengentasan stunting.
Dirinya menyoroti perilaku buang air besar sembarang (BABS) yang masih dilakukan oleh sebagian masyarakat.
"Saya berpikir bukan hanya perilaku BABS yang perlu kita edukasikan, tapi juga termasuk alternatif lain apa yang bisa ditawarkan bagi mereka dengan kondisi finansial yang kurang mampu," ujar Silva melalui keterangan tertulis, Rabu (24/1/2024).
Hal tersebut diungkapkan oleh Silva pada Sidang Promosi Doktor Psikologi yang digelar Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya yang digelar di Gedung Yustinus, Kampus Semanggi, Jakarta.
Pada kesempatan ini, Silva mengatakan disertasi berjudul “Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, Persepsi Kendali, dan Promosi Kesehatan terhadap Intensi Implementasi Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dengan Intensi sebagai Mediator”.
Silva mengatakan BABS menjadi salah satu kendala bagi pengentasan stunting di Indonesia.
BABS, kata Silva, dapat dikaitkan dengan kesehatan dan status gizi anak, khususnya pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
"Dampak BABS sebagai faktor risiko stunting masih terbatas pada kajian ilmiah dan belum banyak tersampaikan kepada masyarakat umum,” tutur Silva.
Baca juga: Jokowi Sebut 10 Ribu USG dan 300 Ribu Timbangan Sudah Disalurkan untuk Cegah Stunting
Menurut Silva, mengatakan perlu pemahaman atas faktor yang memengaruhi warga untuk mau berhenti BABS.
Terkini Lainnya
Pemerhati masalah Water, Sanitation, and Hygiene (WASH), Dr. Silva Liem, mengatakan masalah sanitasi memberikan pengaruh terhadap pengentasan stunting
Laki-Laki Lebih Rentan Alami Jerawat Punggung, Dokter Jelaskan Penyebabnya
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Dirut BPJS Kesehatan Bicara soal Penjaminan Penyakit Kardiovaskular, Tembus Puluhan Triliun Rupiah
70 Juta Perokok Aktif di RI, Pakar Kesehatan: Perlu Pendekatan Pentahelix Turunkan Angka Prevalensi
Menkes Enggan Disangkutpautkan dengan Pencopotan Dekan FK Unair
Respons Kemenkes Usai Dekan FK Unair Dicopot karena Tolak Wacana Dokter Asing
Indonesia Kekurangan 1 Juta Kantong Darah, 33 RS Ditargetkan Kumpulkan & Kelola Mandiri Donor Darah