Dampak Negatif Bentuk Massa Otot dengan Suntik Testosteron - News
Laporan Wartawan News, Aisyah Nursyamsi
News, JAKARTA - Punya otot yang besar dan berbentuk merupakan idaman sebagian pria.
Demi membentuk massa otot, sebagian laki-laki mau mengonsumsi suplemen atau menyuntikkan hormon testosteron.
Namun, Medical sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga FIAS ungkap perlu berhati-hati. Karena bisa saja bikin seksual tidak bugar.
"Karena ada banyak kasus begini, ada orang yang membentuk tubuh itu dengan namanya bantuan hormon. Untuk membentuk masa otot pakai testosteron, suplemen atau injeksi.
Hati-hati," imbaunya pada Tribun Health, Minggu (11/2/2024).
Ketika seseorang yang masih muda, ingin membentuk masa otot dan menyuntikkan testosteron ada respons dari otak.
"Sewaktu dimasukkan ke dalam (hormon testosteron), otak akan memerintahkan stop produksi testosteron. Akibatnya, testosteron tubuh yang alami akan drop. Efeknya bukan membangun tapi merusak," jelas dr Binsar.
Walau massa otot terlihat bagus, kondisi tubuh akan makin buruk.
Akibat dari berkurangnya testosteron alami, kebugaran tubuh akan menurun.
Jantung juga mengalami masalah, kadar kolestrol, gula, tensi darah pun akan naik.
"Dan berikutnya testis menciut atau mengecil. Itulah efek penggunaan hormon testoteron yang tidak sebagaimana mestinya," tegas dr Binsar.
Testis adalah bagian dalam organ reproduksi pria yang berfungsi sebagai tempat memproduksi dan menyimpan sperma.
Jika testis mengecil, bisa sebabkan gangguan dalam melakukan hubungan seksual.
Terkini Lainnya
Demi membentuk massa otot, sebagian laki-laki mau mengonsumsi suplemen atau menyuntikkan hormon testosteron.
Laki-Laki Lebih Rentan Alami Jerawat Punggung, Dokter Jelaskan Penyebabnya
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Laki-Laki Lebih Rentan Alami Jerawat Punggung, Dokter Jelaskan Penyebabnya
Tak Langsung Ganti Baju setelah Berolahraga Bisa Munculkan Jerawat Punggung
Jerawat Punggung Bisa Disebabkan oleh Faktor Genetik? Ini Penjelasan Dokter
Dirut BPJS Kesehatan Bicara soal Penjaminan Penyakit Kardiovaskular, Tembus Puluhan Triliun Rupiah
70 Juta Perokok Aktif di RI, Pakar Kesehatan: Perlu Pendekatan Pentahelix Turunkan Angka Prevalensi