androidvodic.com

Apa Itu Danasone? Berikut Penjelasan Lengkap Obat yang Biasa Dipakai untuk Alergi Kulit Tersebut - News

News - Bagi Anda yang kerap merasakan peradangan atau gatal-gatal pada kulit karena alergi, nama obat Danasone pasti tak terdengar asing di telinga.

Danasone menjadi obat antiinflamasi yang kerap diresepkan dokter guna mengatasi berbagai kondisi peradangan, seperti radang kulit, rhinitis alergi, dermatitis, radang sendi, hingga asma bronkial.

Danasone termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga penggunaannya harus sesuai anjuran dokter.

Obat ini dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dengan dosis sesuai.

Berikut penjelasan lengkap terkait obat Danasone tersebut.

Fungsi Danasone

Dikutip News dari berbagai sumber, obat yang memiliki nama kepanjangan Danasone Dexamethasone ini adalah sebuah glukokortikoid yang dipakai untuk mengatasi alergi dan peradangan, contohnya gatal-gatal di kulit, rhinitis alergi, urtikaria (biduran), dan dermatitis.

Obat ini termasuk dalam kategori kortikosteroid.

Kortikosteroid adalah jenis obat yang digunakan untuk meredakan peradangan yang menunjukkan pembengkakan, kemerahan, dan rasa sakit di tubuh.

Namun, obat ini hanya mengurangi gejala peradangan tanpa mengatasi penyebabnya secara langsung.

Berdasarkan jurnal Corticosteroids-Mechanisms of Action in Health and Disease yang ditulis oleh Sivapriya Ramamoorthy dan John A. Cidlowski, kortikosteroid bekerja dengan cara menghambat produksi zat yang memicu peradangan di dalam tubuh.

Baca juga: Apa Itu Mexon? Berikut Penjelasan Terkait Obat Tersebut Serta Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Dosis Pemakaian Danasone

Tablet: 0,5 mg-10 mg/hari, dibagi menjadi 1-4 kali pemberian.

Insufisiensi adrenal: 0,0233 mg/kg BB/hari.

Pada penggunaan jangka panjang, dosis harus dikurangi secara bertahap untuk menghindari terjadinya insufisiensi adrenal akut.

Efek Samping Danasone

  • Obat-obat glukokortikoid seperti Danasone (dexamethasone) meningkatkan produksi glukosa dari protein.

Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah, sehingga penggunaan obat ini pada penderita diabetes mellitus sebaiknya dihindari.

  • Proses pembentukan glukosa dari protein juga dapat menyebabkan pengeroposan tulang karena matriks protein penyusun tulang mengalami penurunan yang signifikan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat