androidvodic.com

Kasus Lumpuh Layu Muncul Lagi, 8,7 Juta Anak Indonesia Dijangkau Vaksin Polio - News

Laporan Wartawan News, Rina Ayu

News,JAKARTA -- Kasus lumpuh layu ditemukan lagi di awal tahun ini.

Untuk menanganai Kasus Luar Biasa (KLB) Polio ini, 8,7 juta anak Indonesia diberi vaksin dalam kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di 74 kabupaten di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kabupaten Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kemenkes bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan UNICEF. Putaran pertama imunisasi dimulai pada 15 Januari dan putaran kedua pada 19 Februari. 

Baca juga: 44,7 Persen Anak Telah Imunisasi SUB PIN Polio Putaran Dua

Hingga 5 Maret 2024, sekitar 8,7 juta anak berusia 0-7 tahun di wilayah-wilayah sasaran telah menerima dua dosis penuh vaksin polio, yang melindungi mereka dari penyakit yang sangat menular itu.

“Pencapaian ini adalah tonggak penting dalam perjuangan melawan polio. Kami mengapresiasi upaya yang tak kenal lelah dari pemerintah, tenaga kesehatan di garis depan, organisasi masyarakat sipil, komunitas bisnis, influencer, generasi muda, media, dan semua pihak yang telah mendedikasikan waktu mereka untuk keberhasilan upaya imunisasi ini,” ujar perwakilan UNICEF Indonesia Maniza Zaman. 


Jangan Buang Air Besar Sembarangan

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu pun mengingatkan masyarakat agar buang air besar di jamban.

"Jangan sembarangan, kemudian cuci tangan pakai sabun. Juga segera laporkan kepada petugas kesehatan jika mendapatkan kasus lumpuh layu pada anak di bawah usia 15 tahun,” kata dia, dikutip Sabtu (8/3/2024).

Poliomyelitis (polio) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus polio. Penyakit ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian dalam hitungan jam. Penyakit ini menyebar melalui air, makanan, atau tangan yang terkontaminasi kotoran orang yang terinfeksi virus polio.

Sejak 2014, Indonesia telah bebas polio dan mempertahankan status tersebut, bahkan di tengah respons Covid-19. Namun, tantangan tetap ada karena rendahnya cakupan imunisasi rutin dan kondisi sanitasi yang tidak memadai di daerah-daerah tertentu. 

Pemerintah terus melakukan kegiatan surveilans lumpuh layu akut, dan surveilans polio lingkungan. Ia juga meminta masyarakat, terutama orang tua untuk melengkapi imunisasi polio anaknya, yakni 4 kali tetes usia 1 sampai 4 bulan dan 2 kali suntik usia 4 sampai 9 bulan, serta imunisasi rutin anak lainnya sesuai usia.
Perwakilan WHO untuk Indonesia Dr N. Paranietharan menuturkan, dalam perjuangan melawan polio, keamanan dan kemanjuran vaksin polio telah terbukti secara konsisten, memberikan pertahanan penting terhadap penyakit yang tidak perlu tidak boleh bertahan lama. 

Dr Paranietharan juga menekankan pentingnya memprioritaskan imunisasi rutin untuk melindungi kesehatan anak-anak terhadap polio dan juga berbagai penyakit lain yang dapat dicegah dengan imunisasi. Hal ini sejalan dengan Agenda Imunisasi global 2030. 

“Setiap anak, di mana pun, harus memiliki akses penuh terhadap kehidupan,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat